Kepala Kampung Bumi Dipasena Utama, saat menyerahkan bantuan bibit ikan Nila secara simbolis dalam Program Ketahanan Pangan Dana Desa. LAMPUNGPRO.CO

RAWAJITU TIMUR (Lampungpro.co): Dalam Tahun Anggaran 2024, Kampung Bumi Dipasena Utama, Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang, menganggarkan Program Ketahanan Pangan di Tahun Anggaran 2024. Program itu berupa pembagian bibit ikan nila untuk membantu penyediaan kebutuhan gizi dan sumber ekonomi masyarakat.

Kepala Kampung Bumi Dipasena Utama, Safarudin, menyampaikan bahwa pembagian bibit ikan nila untuk Ketahanan Pangan tahun 2024 dilakukan pada Selasa (15/5/2024) di Pendopo Kampung. Secara simbolis, sebanyak 165 kantong bibit ikan nila dibagikan melalui masing-masing ketua RT. Harapannya program tersebut dapat membantu ekonomi dan gizi warga, mengingat beberapa waktu terakhir mereka mengalami kesulitan karena budidaya udang sering gagal.

"Program Ketahanan Pangan adalah program yang telah dirancang oleh pemerintah pusat dan harus dilaksanakan oleh pemerintah kampung. Ini bertujuan untuk membantu menambah pendapatan ekonomi serta menyediakan sumber asupan gizi yang diusahakan oleh warga sendiri," kata Safarudin, Rabu (15/5/2O24).

Sementara itu, salah satu penerima bantuan bibit nila dari program Ketahanan Pangan, Hendriyanto, yang juga merupakan ketua RT, menyampaikan rasa senangnya saat menerima bantuan bibit nila tersebut. "Selain sebagai sumber gizi dan ekonomi, budidaya ikan nila diharapkan dapat mengurangi dampak lingkungan yang menyebabkan kami sering gagal dalam budidaya udang Vanamei," ujar Hendriyanto.

Terpisah, Sekretaris Kampung Bumi Dipasena Utama, Hartoni, mengatakan bahwa program Ketahanan Pangan ini sudah melalui proses musyawarah kampung dan disahkan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (APBKam) Bumi Dipasena Utama Tahun Anggaran 2024. Menurutnya, Ketahanan Pangan tahun 2024 terdiri dari dua kegiatan, yakni pemeliharaan jalan usaha tani dan pengadaan bibit ikan nila. Untuk pengadaan bibit ikan nila, anggaran sebesar Rp20 juta telah disiapkan, belum termasuk potongan pajak.

"Pengadaan bibit ikan nila sebanyak 165 kantong dengan nilai Rp20 juta belum termasuk pajak," kata Hartoni. (***)

Editor Amiruddin Sormin Laporan Nafian Faiz