Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Bupati Pringsewu Sujadi Saddat Berpolitik karena Diminta
Lampungpro.co, 19-Oct-2017

Lukman Hakim 2656

Share

PRINGSEWU (Lampungpro.com): Siapa yang tak kenal Bupati Pringsewu yang sangat kharismatik dan sederhana. Menjadi orang nomor satu di Pringsewu tak membuat ia berbesar diri. Kesederhanaan selalu melekat pada pria kelahiran Temanggung, 10 Juni 1960 itu. Batik Jawa pun sering melekat pada dirinya, menambah kharismatik dia. Hal itu tak lepas dari pendidikannya yang banyak di pesantren.

Sebagai seorang santri, ia kurang berminat memasuki dunia politik. Ayah empat orang anak ini selalu diminta untuk mencalonkan diri di dunia politik. Awal kiprah di politik, ia diminta Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung untuk menjadi anggota DPD RI. Alhasil, ia terpilih menjadi salah satu anggota DPD RI asal Lampung yang dilantik pada 1 Oktober 2004. Saya diminta ulama NU, kata Sujadi kepada Lampungpro.com via whatsapp, Rabu (18/10/2017) malam.

Saat menjadi anggota DPD RI pun, ia kembali diminta ulama untuk kembali mencalonkan diri pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tanggamus tahun 2007 menjadi wakil Bambang Kurniawan melalui Partai PDI Perjuangan.

Alumni Pondok Pesantren Al-Asyariyah Kalibeber, Wonosobo, ini pun awalnya menolak. Namun, sebagai santri ia akan tetap takdzim kepada ulama. Ternyata terpilih juga, dilantik tanggal 15 Februari 2008, kata Sujadi.

Tak sampai di situ, kondisi dilematis kembali dialami Sujadi. Pada Pilkada Pringsewu pertama kali, ia diminta maju kembali menjadi calon bupati. Pria yang tinggal di Kecamatan Pagelaran ini pun kembali menolak. Namun, karena diminta ulama Pringsewu, sebagai santri ia tak bisa menolak. Ia maju berpasangan dengan Handitya Narapati, September 2011. Sujadi pun terpilih menjadi Bupati Pringsewu berdasar SK Mendagri tanggal 22 November 2011.

Namun, sebagai bupati yang masih memiliki jiwa santri, Sujadi tak pernah meninggalkan pendidikan agama. Sujadi masih aktif membina santri-santri di Pringsewu. Setiap hari Minggu pagi, Sujadi menyempatkan waktu mengisi tausiah pada Ngaji Ahad (Jihad). Ini tugas saya sebagai santri, kata suami dari Nurrohmah ini. (SYAHREZA/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

23421


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved