Dokumentasi Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka | Lampungpro.co/Ist

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Dosen prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP), Universitas Terbuka (UT) menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), pada Selasa, (19/11/2024) secara daring melalui aplikasi zoom meeting. PkM berupa sosialiasi yang berjudul “Bijak bermedia Sosial: membangun Kehidupan Digital yang Positif” pada santri Pondok Pesantren Tarbiyatunnasyiin Damar Agung, Sidodadi, Lampung Selatan.

Kegiatan ini dimulai pada pukul 15.30 WIB yang dihadiri oleh 27 peserta zoom meeting. Turut hadir pada kegiatan ini Pondok Pesantren Tarbiyatunnasyiin Sidodadi Lampung Selatan, Bapak Nurtaat Safii, S.Pd.I.

PkM ini dipandu oleh host yaitu Sarah Ayu Putri Novaria, M.I.Kom dan dimoderatori oleh Husnaeni Fauziah Amani, M.Si. Terdapat tiga topik pada kegiatan ini.

Pertama, Pemahaman Risiko dalam Penggunaan Media Sosial pada remaja yang disampaikan oleh Sekartaji Annisa Putri, M.Si. Kedua, Pemahaman Etika Komunikasi dalam penggunaan media sosial pada remaja oleh Lingga Yonita, M.I.Kom.

Terakhir, pengenalan Digital Hygiene pada remaja untuk perlindungan diri dari Serangan Siber oleh Amelia Yeza Pradhipta, S. Hum, M.Si.

Kemudian, kegiatan ini ditutup dengan tanya jawab oleh peserta zoom meeting. Kegiatan PkM ini cukup interaktif dengan adanya tiga orang peserta yang bertanya dalam kegiatan ini.

Diantaranya pertanyaan bagaimana tips agar tetap eksis sebagai remaja, namun tetap beretika dan aman. Selanjutnya, bagaimana secara teknis mengunggah video pada media sosial, namun tetap menjaga privasi orang-orang di sekitar terutama pada saat di tempat umum.

“PkM ini bertujuan untuk mengkaji isu-isu resiko dalam penggunaan media sosial bagi remaja, serta mentransfer pengetahuan tentang digital hygiene dan resiko penggunaan media sosial pada para santri Pondok Pesantren Tarbiyatunnasyiin Lampung Selatan,” ujar Ketua PkM, Sarah Ayu Putri Novaria, M.I.Kom.

“Kami berharap dengan berbekal pengetahuan ini, para santri Pondok Pesantren Tarbiyatunnasyiin Lampung Selatan dapat menggunakan media sosial secara bijak dengan menimbang resiko yang mungkin timbul atas unggahannya di media sosial,” sambung Sarah. (***)