BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Dua mahasiswi Jurusan Teknologi Hasil Pertanian (THP) angkatan 2022 Universitas Lampung (Unila), Wulan Nur Aisyah dan Dea Meranda, meraih medali perak pada kategori esai presentation dalam ajang International Youth Summit (IYS) Competition yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada 24-25 Mei 2025.
Kompetisi tersebut, merupakan ajang internasional yang diinisiasi Universitas Sains Islam Malaysia (USIM) bekerja sama dengan Sentosa Foundation. IYS bertujuan untuk mempertemukan pemuda-pemudi berbakat dari berbagai negara untuk berdiskusi, berkolaborasi, dan mencari solusi terhadap berbagai isu global, serta mengembangkan kepemimpinan, inovasi, dan kewirausahaan.
Tema karya ilmiah yang dipilih adalah bidang kesehatan dengan judul "Potential Pineapple Leaf Fiber Tea as an Organic Tea Bag Material to Reduce Microplastic Pollution."
Topik tersebut, diangkat karena adanya permasalahan yang sangat serius, terkait polusi mikro plastik pada beberapa kantong teh, yang digunakan secara luas masyarakat.
Data menunjukkan, beberapa merek teh terkenal di Indonesia melepaskan lebih dari 1.000 partikel mikro plastik ke dalam air panas selama proses penyeduhan. Mikroplastik ini, dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan, seperti gangguan pencernaan, inflamasi, gangguan hormonal, hingga potensi kanker.
Melihat fakta tersebut, Wulan dan Dea menciptakan inovasi kantong teh organik dari serat daun nanas yang terbukti biodegradable, bebas mikroplastik, dan aman dalam air panas.
Serat daun nanas dipilih karena memiliki kandungan selulosa yang tinggi, mudah terurai, serta merupakan limbah pertanian yang ketersediaannya melimpah di Lampung, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal.
Hasil dari riset yang telah mereka lakukan menunjukkan, bahan inovasi yang mereka ciptakan terbukti kuat, tahan panas, dan tidak melepaskan zat berbahaya saat digunakan sebagai kantong teh, sehingga aman bagi kesehatan.
Inovasi ini tidak hanya berfokus pada aspek kesehatan, tetapi juga berupaya mengimplementasikan hasil riset dalam bentuk edukasi kepada masyarakat, kolaborasi industri, dan pengujian daya tahan serat untuk produksi masal.
Melalui langkah-langkah tersebut, inovasi yang dilakukan keduanya bisa sekaligus mendukung program pencapaian SDGs, khususnya pada poin Good Health and Well Being.
Melalui riset ini, Wulan dan Dea ingin menunjukkan solusi dari permasalahan global, khususnya polusi mikro plastik yang dapat teratasi dengan pemanfaatan limbah yang tak terpakai seperti daun nanas. Mereka berharap, dengan adanya inovasi yang mereka ciptakan, nantinya dapat menjadikan masa depan yang lebih sehat, berkelanjutan, dan bermakna.
Dea Meranda mengatakan, lewat risetnya itu, ia ingin menunjukkan limbah tak terpakai seperti daun nanas pun, bisa menjadi solusi untuk masalah global seperti polusi mikroplastik.
"Kami percaya, anak muda bukan hanya sebagai generasi penerus, tetapi juga sebagai generasi penggerak perubahan. Mari jadikan ilmu, kepedulian, dan semangat inovasi sebagai bekal untuk menciptakan masa depan yang lebih sehat, berkelanjutan, dan bermakna dimulai dengan secangkir teh kantong yang lebih aman," kata Dea Meranda. (***)
Editor : Febri Arianto
#Berikan Komentar
Kawan, jangan lupakan jalan pulang: jalan rakyat yang dulu...
3303
Kominfo Lampung
323
Kominfo Lampung
455
166
30-Jun-2025
146
30-Jun-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia