KUPANG (Lampro): Kecamatan Amfoang Utara, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) terisolir dari akses transportasi darat maupun laut akibat cuaca buruk.�"Akses transportasi darat ke Amfoang Utara putus total. Semua kendaran umum berhenti beroperasi karena kondisi jalan berlumpur. Selain itu ratusan sungai di wilayah pegunungan Amfoang juga meluap akibat tingginya curah hujan di pegunungan Timau dan Amfoang," kata Bupati Kupang, Ayub Titu Eki, kepada wartawan di Kupang, Minggu (5/1/2017).
Ayub Titu Eki mengatakan kondisi jalan ke wilayah itu sangat memprihatinkan karena melintasi hutan serta sungai yang rawan banjir dan longsor. Hal itu, menyebabkan akses transportasi darat dari Oelamasi, pusat pemerintahan Kabupaten Kupang ke wilayah Amfoang Utara putus total ketika musim hujan.
Saat musim hujan seperti ini, menurut dia, wilayah Amfoang Utara menjadi terisolir dan menyebabkan harga kebutuhan pokok di daerah itu melambung. �Ayub Titu Eki mengatakan, transportasi laut seharusnya menjadi jalur alternatif ketika musim hujan. Namun, akibat cuaca buruk di perairan NTT yang memicu terjadinya gelombang tinggi di perairan Naikliu-Sulamu hingga perairan Kota Kupang menyebabkan akses transportasi laut ke ke Amfoang Utara putus total.
"Belum ada kapal laut secara rutin ke Amfoang Utara. Masyarakat di wilayah itu selalu memanfaatkan kapal motor (KM) milik nelayan untuk mengangkut hasil bumi ke Kupang. Namun, dalam kondisi cuaca buruk seperti ini semua kapal nelayan berhenti melaut," kata dia.
Ia mengatakan, kondisi seperti ini sudah puluhan tahun dialami warga Amfoang Utara yang belum bisa diatasi pemerintah Kabupaten Kupang karena membutuhkan anggaran yang besar.�Bupati Kupang berharap, persoalan transportasi di daerah ini dapat diatasi pemerintah pusat. Karena, anggaran yang dimiliki pemerintah Kabupaten Kupang maupun Provinsi NTT untuk membangun jalan raya serta ratusan jembatan ke daerah itu sangat terbatas.�"Biaya untuk membangun jalan dan jembatan menuju Naikliu sebagai wilayah perbatasan dengan Timor Leste itu bisa mencapai triliunan rupiah," kata dia. (*/ANT/PRO2)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4136
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia