Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Dampak Perubahan Iklim, Dosen Polinela Teliti Padi Organik Menggunakan Limbah Jerami dan Azolla
Lampungpro.co, 07-Aug-2023

Sandy 3745

Share

Dokumentasi Humas Polinela | Lampungpro.co/Ist

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Tim dosen Politeknik Negeri Lampung (Polinela) Program Studi (Prodi) Teknologi Produksi Tanaman Pangan melakukan penelitian terhadap padi organik dengan memanfaatkan limbah jerami padi dan azolla.

Penelitian ini dilakukan di Lab Sawah Mini Polinela Organic Farm (POF), Kampus Polinela sejak tahun 2020 lalu. Tim dosen yang melakukan penelitian ini terdiri dari Ketua Dr. Dulbari, SP., MSi, anggota Priyadi, SP., MSi, Fajar Rochman, SP., MP, Rizky Rahmadi, SP., MP, Hidayat Saputra, SP., MSI, dan Destieka Ahyuni, SP., MSi, serta melibatkan empat mahasiswa Program Pascasarjana Ketahanan Pangan Politeknik Negeri Lampung.

Dr. Dulbari mengatakan penelitian ini merespon adanya perubahan krisis iklim yang ada di Indonesia. Menurut data BPS tahun 2023, Indonesia memiliki luas panen padi sawah 10,61 juta ha, dengan produksi 55,67 juta ton. Dengan rasio berat gabah jerami 2/3, maka jerami yang diperoleh yaitu 83,5 juta ton, kata Dr. Dulbari.

Dengan adanya data tersebut, ujar Dr. Dulbari sumber bahan organik yang sangat melimpah dan berada sangat dekat dengan petani, sehingga sangat potensial untuk dimanfaatkan. Dari limbah jerami ini dapat dijadikan bahan organik untuk pembenah tanah, ujarnya.

Selain limbah jerami, terang Dr. Dulbahri potensi bahan organik lainnya yang mudah didapat adalah azolla. Azolla merupakan pupuk hijau sumber bahan organik yang kaya kandungan Nitrogen (N). Azolla banyak ditemukan di sawah, sungai, danau atau kolam, jelasnya.

Azolla sendiri, tambah Dr. Dulbahri merupakan tanaman paku air yang mampu bersimbiosis dengan bakteri Anabaena Anabaena azollae. Bakteri ini memiliki peran dalam menambat nitrogen bebas dari udara dengan menggunakan energi matahari, sehingga dapat tersedia bagi tanaman padi. Selain, mampu menambat nitrogen di udara, azolla memiliki kelebihan cepat dalam proses berkembang biak, tambah Dr. Dulbahri.

Kemudian, Azolla juga terang Dr. Dulbahri mampu meningkatkan penyerapan beberapa unsur hara seperti Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), dan Kalium (K). Aplikasi Azolla 2,2 ton/ha dan penambahan pupuk organik pada tanaman padi sawah mampu menghasilkan pertumbuhan padi yang lebih tinggi. Azolla mempunyai beberapa potensi antara lain memiliki pertumbuhan yang cepat selama 3-6 hari dan produksi biomassa pada Azolla microphylla mencapai bobot 1-2 kg per m2, terangnya.

Sehingga, Azolla sangat cocok dikembangkan oleh petani karena mudah untuk diaplikasikan dan biayanya murah, tambah Dr. Dulbahri.

Kombinasi bahan organik jerami dan azolla pada sistem budidaya padi organik mampu menyamai pertumbuhan dan produksi padi pada sistem budidaya non organik atau konvensional. Kemudian, kualitas gabah, beras, dan kandungan gizi beras organik yang dihasilkan tidak kalah dengan kualitas padi hasil budidaya konvensional.

Direktur Politeknik Negeri Lampung, Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si mengatakan penelitian ini sebagai Tri Dharma dari perguruan tinggi. Politeknik Negeri Lampung sangat mendukung kegiatan penelitian ini dan berharap terus dapat dilanjutkan guna mendukung roadmap bidang penelitian Politeknik Negeri Lampung yaitu sistem pertanian berkelanjutan berbasis keunggulan daerah, kata Prof. Sarono. (***)

Editor : Sandy,

Sumber : Rilis Humas Polinela

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Terusan Nunyai Lampung Tengah Membara, Medsos Membakar...

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan media sosial dapat menjadi alat...

156


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved