LAMPUNG TIMUR (Lampungpro.com): Delapan pejabat Lampung Timur menerima gelar adat Lampung, dalam agenda Festival adat Budaya Lampung Bumi Tuwah Bepadan yang di selenggarakan di Halaman Pemkab Lampung Timur, Minggu (14/5/2017).

Delapan pejabat yang mendapat gelar adat Lampung yaitu, Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim memegang gelar Ratu Pemangku Bumi Tuah Bepadan, Wakil Bupati Zaiful Bukhori (Rajo Penata Bumi Tuah Bepadan), Ketua DPRD Ali Johan Arif (Raden Pembina Bangsa.

Kemudian, Kapolres Lampung Timur AKBP Harseno (Raden Kesatuan Bangsa), Kejari Lampung Timur Hartawi (Raden Bijaksana), Ketua Pengadilan Negeri Lampung Timur Syatifudin (Raden Keadilan), Dandim 0411 Letkol Infantri Jajang Kurniawan (Raden Pager Alam), dan Sekda Lampung Timur Syahrudin (Raden Pengatur Daerah).

Sebelum pemberian gelar terlebih dulu berbagai prosesi dilakukan seperti Tari Pedang, Mardini, Sirih Pinang, Tari Panglakew, Tari Anak Ratu, Tari Abung Siwo Migo, Tari Muli Menghanai, Tari Turun Mendei, Tari Tuho, dan Nerapken Adek.

Dalam sambutannya, Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim mengatakan, manusia merupakan mahluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Untuk itu, kata dia, Sang Bumi Ruwai Jurai mencerminkan keharusan bagi setiap anak manusia untuk menjaga hubungan persaudaraan dengan baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, maupun berbangsa dan bernegara.

Dalam kontek Begawai, kata Bupati, persudaraan disebut dengan mewarai. Mewarai menjadi spirit baru dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga tercipta iklim masyarakat yang sejuk, damai dan tidak menebar kebencian. Mewarai dalam festival begawai adat Lappung 2017 ini diartikan sebagai angkat saudara. "Kami berharap dengan resepso skral adat lampung ini kedepannya bisa dijadikan simbul perdamaian khususnya sesama warga Lampung Timur dan umum nya semua manusia, kata Chusnunia.  (BANG/PRO2)