Kegiatan Dialog Proyeksi Politik 2020 yang digelar Lampungpro.co dan TVRI Lampung di Novotel Bandar Lampung | Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Pesta demokrasi tahun 2019 lalu telah usai, namun masih menyisakan banyak pekerjaan rumah, terutama bagi pihak penyelenggara yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan lembaga pengawas Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).

Tahun 2020 mendatang, akan ada lagi pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak, dimana Lampung ada delapan daerah yang menyelenggarakan Pilkada. Atas dasar tersebut, Lampungpro.co bekerjasama dengan TVRI Lampung menggelar dialog refleksi akhir tahun bertajuk "Proyeksi Politik 2020", di Hotel Novotel Lampung, Kamis (19/12/2019).

Dalam dialog ini, rata-rata menyebutkan pesta demokrasi perpolitikan di tahun 2019 lalu, dirasa kurang memuaskan. Terlebih dalam politik tahun 2019 lalu, menjadi hal bersejarah dimana pemilihan legislatif berbarengan dengan pemilihan presiden dan wakil presiden.

"Bicara politik tahun 2019 lalu, manusia tentu tidak ada rasa puasnya. Tapi untuk politik 2020 mendatang, harus ada evaluasi kedepannya. Ini bertujuan agar pesta demokrasi bisa lebih baik. Kita tidak akan puas, krena banyak kekurangan yang ada di politik 2019 lalu," kata perwakilan organisasi mahasiswa PMII Lampung Anggun.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Presiden BEM Universitas Lampung Irfan Fauzi Rahman, yang merasa tidak puas dengan kontekstasi politik tahun 2019 ini. "Tahun 2019 ini merupakan Pemilu yang buruk. Sebab ini banyak tragedi kemanusiaan dimana di Lampung sendiri ada 10 korban dan harapan ke depan tidak akan ada lagi," ungkap Irfan.

Sementara itu, dari perwakilan partai yang hadir Partai Amanat Nasional (PAN) Lampung Asyari Ilyas, juga merasa kurang puas dengan hasil demokrasi ini sebab banyak ditemukan kesulitan. "Tahun politik ini rumit. Sehingga masyarakat daritingkat bawah tahun 2019 ini agak sulit saya merasakannya sendiri kesulitan tersebut. Saya harap akan lebih baik kedepannya," ujar dia.(FEBRI/PRO2)