Mahasiswa IIB Darmajaya Saat Sidang Penelitian | Ist/Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya Muhammad Reza Pahlevi, berhasil menyelesaikan program internasional yang diikutinya berupa Program Joint Research dengan judul Dampak Pandemi Covid-19 ke Pasar Keuangan Indonesia. Hal ini setelah dilakukan ujian melalui Google Meet dengan empat penguji, Senin (1/3/2021)

Ada pun empat pengujinya yakni Nguyen Tahn Liem dan Nguyen Hoang Ahn (Dosen Financial and Banking University Economics and Law, Vietnam), Faurani I Santi Singagerda (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis IIB Darmajaya), Edi Pranyoto dan (Dosen Prodi Manajemen IIB Darmajaya Indonesia). Reza menjalani Program Joint Research secara virtual di University Economics and Law (UEL) Vietnam, dengan pembimbing Nguyen Tanh Liem dari UEL melalui email.

Bimbingan online dilakukan melalui email dengan Liem dan dari Darmajaya bimbingan tatap muka dengan Faurani serta Edi Pranyoto. Penelitian ini mengambil fenomena dari total kasus aktif Covid-19 di Amerika, yang berdampak positif ke indeks keuangan di Indonesia. Kemudian total kasus aktif Covid-19 di Cina berdampak negatif ke keuangan di Indonesia," kata M. Reza Pahlevi.

Sementara itu Kepala UPT Kerjasama dan International Office IIB Darmajaya M. Dwiyan Aditiya mengungkapkan, M. Reza Pahlevi merupakan mahasiswa yang mengikuti program International Office Student Mobility dengan penelitian dibimbing dosen asal Vietnam (UEL) dan Indonesia (IIB Darmajaya. Program ini juga untuk memberikan wawasan internasional kepada mahasiswa, terutama dalam peningkatan akademik dan tuntutan dalam Era Revolusi Industri 4.0.

"Kami berharap program International Office ini setiap tahunnya akan selalu bertambah, sebagai bekal lulusan untuk bersaing dengan lulusan luar negeri. Mereka memiliki nilai tambah tersendiri, karena menjalani penelitian dengan dipandu oleh dosen dari universitas terkemuka di luar negeri yang telah lama bekerjasama dengan IIB Darmajaya, ungkap M. Dwiyan Aditya. (RLS/PRO3)