BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Kehadiran Ketua Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Nusron Wahid, di gudang logistik calon gubernur (cagub) Lampung Arinal Djunaidi-Chusninia Chalim, di Bukit Kemunging, Lampung Utara, Jumat (25/5/2018) sore, menuai sejumlah kontroversi. Menurut Nusron Wahid, kehadirannya di Lampung dalam rangka sosialisasi penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI).

Melalui pesan Whatsapp yang disampaikan Nusron Wahid kepada Lampungpro.com, Sabtu (27/5/2018), pada Jumat (26/5/2018), dia kunjungan dinas ke Lampung Tengah untuk sosialisasi penempatan dan perlindungan TKI. "Usai kegiatan saya melanjutkan perjalanan ke Desa Trimulyo, Lampung Barat, untuk memenuhi undangan warga Nahdlatul Ulama di sana dalam rangka mengisi pengajian dan tausiyah Ramadan," kata Nusron.

Di perjalanan dia bertemu Anggota DPRD Lampung Utara H, Ruslani, di pinggir jalan di Bukit Kemuning. "Terus saya silaturrahmi di rumahnya. Sekitar 20 menit dapat informasi ada kader Golkar dan PKB yang sedang pakcaging sarung dan jilbab, barang legal menurut KPU dan Bawaslu, di gudang H. Ruslan diserbu dan dipukul polisi," kata Nusron.

BACA JUGA: Gakkumdu Dapati Nusron Wahid di Gudang Logistik Arinal di Lampung Utara

Mendengar hal itu, dia diajak H. Ruslan ke lokasi. "Terus kita jelaskan duduk perkaranya dengan aparat. Saya membela kader Golkar dan PKB dari tindakan kekerasan dari oknum aparat. Tapi akhirnya kita damaikan dan ternyata salah informasi dikira membagi-bagi uang," kata ujar dia.

Dia melanjutkan, "Setelah itu selesai dan tidak terjadi apa-apa. Kemudian saya melanjutkan perjalanan ke Lampung Barat, sebab sudah ditunggu jamaah. Jadi tidak benar saya diciduk atau tertangkap basah Gakkumdu. Itu jelas ngawur dan insinuatif. Saya justru mendatangi lokasi setelah ada kejadian dan isu ada kader Golkar dan PKB dipukul oknum polisi, kemudian mengajak dialog dan mendamaikan," kata Nusron Wahid. (PRO1)