MUARA ENIM (Lampungpro.co): Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan mengevakuasi harimau sumatera yang ditangkap di Desa Pelakat, Kecamatan Semende Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim ke Tamling Wildlife Nature Conservation (TWNC) di Lampung, Selasa (21/1/2020). Harimau itu dalam kondisi sadar dan tidak akan dibius selama proses evakuasi.
Kepala BKSDA Sumsel Genman Suhefti Hasibuan mengatakan berdasarkan rekomendasi dokter hewan, harimau tersebut tidak dibius selama proses evakuasi. Harimau akan dievakuasi bersama box trap yang digunakan untuk menangkapnya sambil ditutupi kain terpal, agar mencegah stres dan menyakiti tubuhnya saat proses pemindahan.
"Kita evakuasi ke Lampung karena di Sumsel belum ada pusat rescue harimau. Nanti di sana, dokter hewan akan mengambil feses dan darah dari harimau ini. Tes itu nantinya akan membuktikan apakah harimau ini yang sudah meresahkan dan menyerang warga atau bukan," kata Genman.
Genman menjelaskan, dugaan kuat harimau tersebut yang menyerang warga dan berkeliaran di sekitar kawasan tersebut berdasarkan ukuran jejak yang ditemukan. Diketahui, tiga warga Semende Darat yang berada di dua daerah yakni Kabupaten Lahat dan Muara Enim menjadi korban penyerangan, dua diantaranya meninggal dunia.
Mustadi (50), petani kopi, ditemukan tewas di kebunnya Desa Rekimai Jaya, Kecamatan Semende Darat Tengah, perbatasan Lahat dengan Muara Enim, Kamis (12/12/2019). Kemudian Sulis (30), warga Desa Talang Tinggi, Kecamatan Semendo Darat Laut, Muara Enim, juga ditemukan tewas diterkam harimau saat sedang mandi di sungai, Sabtu (28/12/2019).
Korban terakhir, Martam (62), seorang petani, diserang harimau usai mandi di pancuran yang terletak di dekat kebunnya, Dusun Talang Resam, Desa Penindaian, Kecamatan Semende Darat Laut, Kabupaten Muara Enim, Kamis (9/1/2019). Martam selamat dengan luka cakaran di bagian kaki.
Menurut Genman, sebagian kawasan Semende di Muara Enim masuk ke dalam kantong harimau Jambul Patah Nanti. Di kantong harimau tersebut, diyakini terdapat tiga harimau. "Kasus di Muara Enim ini berbeda dengan kasus yang terjadi di Lahat dan Pagar Alam yang masih berada di kawasan hutan lindung. Kejadian yang di Muara Enim berada di kawasan penyangga antara area penggunaan lain (APL) dengan hutan lindung," ujar dia.(**/PRO2)
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
23222
Bandar Lampung
5060
186
18-Apr-2025
247
18-Apr-2025
1436
18-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia