Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Doa Bersama dan Wayang Kulit Warnai Ruwatan Budaya Petambak Dipasena
Lampungpro.co, 02-Jul-2025

Amiruddin Sormin 529

Share

Ribuan petambak dan warga Bumi Dipasena hadiri ruwatan budaya dan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk, Selasa (1/7/2025) malam. LAMPUNGPRO.CO

RAWAJITU TIMUR (Lampungpro.co): Ribuan petambak udang Bumi Dipasena mengikuti Ruwatan Budaya dan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk yang digelar di halaman Sekretariat P3UW Lampung, Kampung Bumi Dipasena Mulya, Selasa (1/7/2025) malam. Acara yang diinisiasi Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilayah Lampung (P3UW Lampung) ini menjadi momentum doa bersama agar budidaya udang kembali bangkit dan penuh keberkahan.

Ruwatan dimulai sejak pukul 16.00 WIB dengan doa bersama, dilanjutkan malam harinya dengan pagelaran wayang kulit oleh Ki Dalang Haryoko Purbo Kusumo dari Lampung Timur. Dalam pertunjukan tersebut, Dalang Haryoko membawakan lakon "Wahyu Kamulyan" sebagai simbol harapan kemuliaan dan keselamatan bagi usaha petambak.

Ketua Panitia, Edi Purwanto mengatakan, kegiatan ini digelar untuk memohon ridho Tuhan agar budidaya udang di Bumi Dipasena jauh dari musibah dan kesialan. Ia menambahkan, sehari sebelumnya telah digelar doa lintas agama yang diikuti para tokoh Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha dari wilayah Dipasena.

"Dengan doa dari berbagai agama, kita tunjukkan persaudaraan dan kebersamaan untuk keberlangsungan usaha budidaya," kata Edi yang juga Wakil Ketua P3UW Lampung. Ia berharap tradisi ini bisa menjadi agenda tahunan yang menguatkan solidaritas masyarakat petambak.

Sementara itu, Ketua P3UW Lampung Mangisar Manurung mengaku bangga melihat antusiasme masyarakat dari Bumi Sentosa hingga Bumi Dipasena Abadi. Ia optimistis kawasan tambak Dipasena bisa kembali berjaya melalui semangat kebersamaan dan spiritualitas budaya.

"Saya sangat terharu melihat ribuan petambak hadir dan turut berdoa demi kemajuan usaha kita bersama," ujar Mangisar. Usai sambutan, panitia secara simbolis menyerahkan wayang kepada dalang sebagai penanda dimulainya pertunjukan semalam suntuk.

Hadir dalam kegiatan ini, Anggota DPRD Tulang Bawang, Camat Rawajitu Timur, Forkopimcam, Polairud, Kepala Puskesmas, dan tokoh lintas organisasi kemasyarakatan. Juga hadir perwakilan PT Central Pertiwi Bahari (CPP), Ketua P2UWM, KPPM, KOPAS, kepala kampung desa penyangga, pelaku usaha perikanan, serta tokoh agama dan spiritual.

Total peserta yang hadir diperkirakan mencapai 2.000 orang dari berbagai wilayah tambak Dipasena dan sekitarnya. Kegiatan ini menjadi bentuk rasa syukur sekaligus ikhtiar budaya untuk menyatukan doa dan harapan bagi keberlangsungan hidup petambak udang Lampung. (***)

#

Editor: Amiruddin Sormin Laporan: Nafian Faiz

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Setelah Dilantik 20 Februari Lalu, Apakah Keluhan...

Kawan, jangan lupakan jalan pulang: jalan rakyat yang dulu...

4585


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved