BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Politeknik Negeri Lampung (Polinela) melalui Program Studi Produksi Tanaman Perkebunan mengadakan kegiatan penelitian bersama Kelompok Tani Dusun di Desa Wiyono, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Penelitian ini berfokus pada implementasi pengaplikasian pupuk hayati Trichoderma dan kombinasi media tanam terhadap pertumbuhan bibit kakao (Theobroma cacao).
Tim dosen yang terlibat dalam penelitian ini adalah Ovy Erfandari, S.P., M.Si., Sri Nurmayanti, S.P., M.Si., Reza Wahyuni, S.Pd., M.Pd., Ir. Hamdani, M.Si., dan Ir. Abdul Aziz, M.P., bersama dua mahasiswa. Penelitian ini merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Penelitian yang bertajuk “Respon Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) yang Dikombinasikan dengan Media Tanam dan Trichoderma sp. sebagai Pupuk Alami” ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab penurunan produksi buah kakao. Salah satu masalah utama yang dihadapi petani kakao adalah pembusukan buah yang disebabkan oleh patogen Phytophthora palmivora. Penelitian ini memanfaatkan Trichoderma sp. sebagai agen hayati untuk mengatasi masalah tersebut.
Kegiatan penelitian dilaksanakan dari April hingga Agustus 2024. Sebagai informasi, Indonesia merupakan negara penghasil kakao terbesar ketiga di dunia. Namun, produksi kakao di Lampung cenderung fluktuatif dan mengalami penurunan yang signifikan.
“Penurunan produksi kakao salah satunya disebabkan oleh organisme pengganggu tanaman (OPT), seperti penyakit busuk buah yang disebabkan oleh patogen Phytophthora palmivora,” ujar Ovy Erfandari dalam rilisnya pada Selasa, (27/8/2024).
Ovy menambahkan bahwa tingkat serangan penyakit busuk buah dapat berkembang sangat cepat di lahan pertanaman kakao, sehingga tindakan pencegahan dini sangat diperlukan. "Alternatif pengendalian untuk mengatasi penyakit ini adalah dengan meningkatkan daya tahan tanaman atau kesehatan tanaman secara keseluruhan," jelasnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan media tanam dengan komposisi top soil, pupuk kompos, dan Trichoderma sp. memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan bibit kakao. Tanaman menunjukkan peningkatan tinggi hingga 39,50 cm, jumlah daun mencapai 21,58 helai, dan luas daun sebesar 37,79 cm .
Hal ini terjadi karena unsur hara pada perlakuan tersebut terdekomposisi sempurna berkat peran Trichoderma sp. sebagai biodekomposer. Sementara itu, penggunaan top soil dengan Trichoderma sp. berpengaruh pada diameter batang, dan penggunaan top soil dengan pupuk kompos mempengaruhi pertumbuhan bibit kakao secara keseluruhan.
Proses pembibitan yang baik dan sehat akan menghasilkan bibit unggul, yang pada gilirannya mendukung peningkatan produksi dan mutu tanaman kakao. Kemampuan Trichoderma sp. sebagai pengontrol hayati memberikan dampak positif pada pertumbuhan akar, tanaman, dan produksi.
Sifat-sifat ini menunjukkan bahwa Trichoderma sp. berperan penting sebagai agen pemacu pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, penambahan Trichoderma sp. pada media tanam pembibitan kakao direkomendasikan sebagai langkah preventif untuk mencegah serangan penyakit dan meningkatkan produksi kakao. (***)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1208
Lampung Selatan
3688
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia