Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Dosen Universitas Malahayati Inovasi Ubah Kulit Pisang Jadi Cemilan Kerupuk Kulipang
Lampungpro.co, 08-Sep-2023

Febri 1271

Share

Dosen Universitas Malahayati Pencipta Inovasi Kerupuk Kulit Pisang | Lampungpro.co/Dok Malahayati

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Dosen Universitas Malahayati Bandar Lampung menciptakan inovasi terbaru dengan mengubah kulit pisang yang selama ini tidak pernah dipakai, menjadi cemilan kerupuk kulit pisang atau Kulipang.

Memanfaatkan Lampung sebagai salah satu daerah penghasil pisang terbesar di Indonesia, telah menghadirkan inovasi yang menarik dalam upaya peningkatan nilai gizi makanan lokal.

Masyarakat Lampung umumnya mengkonsumsi buah pisangnya saja, sementara kulitnya seringkali dibuang sebagai limbah.

Namun penelitian terbaru menunjukkan, kulit pisang mengandung berbagai nutrisi berharga seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan senyawa anti oksidan.

Dosen Universitas Malahayati Bandar Lampung, Dwi Marlina Syukri, S.Si., M.BSc., PhD berhasil mengubah kulit pisang menjadi bahan tambahan yang berharga dalam pembuatan kerupuk Kulipang.

Hasil penelitian menunjukkan, kerupuk Kulipang memiliki kadar protein 0.24 persen, tidak berbeda secara signifikan dari kerupuk udang sebagai kontrol (p > 0.05).

Selain protein, kerupuk Kulipang juga kaya akan kalsium, zat besi, vitamin B, vitamin C, dan juga anti oksidan tinggi, kata Dwi Marlina Syukri, Jumat (8/9/2023).

Inovasi ini tidak hanya meningkatkan nilai gizi kerupuk, tetapi juga memiliki dampak positif dalam mengurangi limbah kulit pisang, memberikan dorongan ekonomi, dan mengembangkan penggunaan bahan pangan lokal untuk pasar global.

Kerupuk Kulipang memiliki potensi sebagai bahan makanan yang dapat membantu mencegah berbagai masalah kesehatan seperti stunting dan kanker, berkat kandungan gizi yang tinggi dari kulit pisang, ujar Dwi Marlina Syukri.

Inovasi kerupuk Kulipang berbahan kulit pisang menjadi contoh nyata bagaimana pengolahan limbah dapat menjadi peluang untuk meningkatkan nilai ekonomi dan kesehatan masyarakat lokal.

Tim peniliti diantaranya, Dwi Marlina Syukri, S.Si., M.BSc., PhD selaku ketua, dan anggota diantaranya, Dr. Mala Kurniati, S.Si., M.Biomed, Dr. Tessa Sjahriani, dr. M.kes. (***)

Editor : Febri Arianto

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

19918


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved