KOTABUMI (Lampungpro.com): Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lampung Utara berbeda pendapat dalam menyikapi kampanye bersama calon legistlatif (caleg) DPD RI nomor urut 43 Taufik Hidayat dan Partai Nasdem di Kecamatan Abung Tengah, Lampung Utara.

Menurut Ketua KPUD Lampura, Marthon, tidak melarang jika ada caleg DPD RI berkolabolarasi atau mendompleng saat kampanye caleg partai politik. Tidak ada aturan yang mengatur secara khusus tentang itu. Intinya, yang perlu diperhatikan persoalan keamanan dalam pelaksanaan kampanye itu sendiri. Jangan sampai berbenturan jadwal kampanye-nya, kata Marthon, di Kotabumi, Senin (11/2/2019).

Pernyataan Marthon tersebut berbanding terbalik dengan Komisioner Bawaslu Lampura Abdul Kholik. Menurut Kholik, jika kampanye parpol tidak boleh berbarengan dengan kampanye anggota DPD. Tidak boleh itu kampanye caleg parpol bersamaan dengan DPD, kata Kholik.

Kholik membenarkan kampanye Partai Nasdem di Kecamatan Abung Tengah dan Kecamatan Tanjungraja. Dia menyebutkan, jika terjadi kampanye berbarengan akan dikenakan sanksi administrasi. 

Memang ada kegiatan kampanye dan calon anggota DPD Taufik Hidayat. Kemudian, saya dari bagian pencegahan sudah menyampaikan kepada yang bersangkutan untuk tidak berkampanye. Kemudian, tidak ada kampanye Beliau di sana. Hanya hadir dan duduk saja. Stiker saja tidak jadi dibagikan, kata Kholik.

Namun berdasarkan rekaman video yang menjadi arsip Masyarakat dan Pers Pemantau Pemilu Persatuan Wartawan Indonesia (Mappilu-PWI) Lampura diketahui, calon senator tersebut sempat menyampaikan pidato politik dan berkampaye. Dalam rekaman video pendek itu, Taufik dengan jelas-jelas meminta dipilih sebagai anggota DPD RI. (PRO1)