Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Dufi 'Jasad Dalam Drum', dari Jurnalis Media Cetak hingga Staf Ketua Dewan Pengarah TVRI
Lampungpro.co, 21-Nov-2018

Heflan Rekanza 960

Share

JAKARTA (Lampungpro.com) : Abdullah Fitri Setiawan atau akrab disapa Dufi, ditemukan tewas di dalam drum plastik berwarna biru di Kawasan Industri Kembangkuning, Kampung Narogong, RT10/RW03, Desa Kembangkuning, Kecamatan KlapaNunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Duffi merupakan seorang jurnalis yang mengawali karir kerjanya di salah satu media cetak. Selama ini dia tinggal di daerah Tangerang Selatan.

"Memang di Tangerang, di Catalina, Gading, Serpong. Tahun 2000 sudah di sana. Kalau di sini, beliau memang aktivitas sehari-hari sejak kecil sampai sekolah, kuliah memang di daerah Ragoa," kata Adik Kandung Dufi, Muhammad Ali Ramdoni

Menurutnya, keluarga memang mengetahui Dufi bekerja di dunia jurnalistik. "Beliau yang kami tahu bergelut di bidang jurnalistik, entah advertising ataupun peliputan. Karena karir beliau berawal dari jurnalis di Rakyat Merdeka. Awalnya bekerja di Harian Rakyat Merdeka. Masih bekerja di grup sama Indopos," ujarnya.

Setelah lama meniti karirnya di media cetak, Duffi mencoba peruntungan di media televisi. Dia pernah bekerja di stasiun televisi Berita Satu dan I-News Tv. Pekerjaan Duffi di stasiun tv bukan lagi sebagai jurnalis, melainkan marketing. Karena Duffi mencoba untuk bergelut di dunia yang baru. Setelah bekerja di dua stasiun televisi, Duffi kembali berpindah tempat kerja. "Dia staf khusus Ketua Dewan Pengarah TVRI Arif Thamrin, yang juga Direktur TV Muhammadiyah," ujarnya.

Hingga Duffi tewas ditemukan di dalam drum plastik berwarna biru di Bogor. Almarhum masih bekerja di TVRI sebagai staf Ketua Dewan Pengarah dan di TV Muhammadiyah. "Sampai saat beliau wafat, beliau masih sebagai staf khususnya Ketua Dewan Pengarah TVRI. Direkturnya TV Muhammadiyah," ucapnya.

Sebelumnya, Kapolres Kabupaten Bogor, AKBP Andi M Dicky menjelaskan, mayat Duffi ditemukan pertama kali pada Pukul 06.00 oleh pemulung berinisial SA (56). "Ibu tersebut mendekati Drum Plastik berwarna Biru yang tertutup Rapat dan terikat oleh lakban hitam. Awalnya Saa mengira bahwa tong plastik tersebut berisikan sampah. Namun setelah dibuka ibu pemulung tersebut kaget saat melihat bahwa di dalam drum plastik tersebut adalah sesosok Mayat," kata dia, Minggu (18/11/2018).

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Arinal Djunaidi Manusia Penuh Keberuntungan, Akankah Menang...

Pasalnya, menurut catatan Nyonya Lee tak pernah dua kali...

22158


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved