Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Hiswanamigas Lampung Jamin Elpiji tak Naik Selama Ramadan dan Lebaran
Lampungpro.co, 05-Apr-2018

Lukman Hakim 1257

Share

#webberitalampung #portalberitanasional #beritalampungterkini #beritakulinerlampung #beritawisatalampung #portalberitawisata #beritapolitiklampung #webberitadaerah #webberitanasional #portalberitalampung #portalberitawisatanasional #portalberitaasiangames #portalberitapendidikan #beritaolahragalampung #beritaolahraganasional #lampungproberitalampung #lampungprodotcom

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Lampung memastikan menjelang Ramadan dan Idulfitri mendatang tak akan ada kenaikan harga.

Kepala Bidang Elpiji Adi Candra menuturkan, tidak akan ada gejolak harga Elpiji, baik sebelum, saat atau sesudah Ramadan dan Idulfitri. "Harga tetap normal," kata Adi saat ditemui Lampungpro.com di kantor DPC Hiswana Migas Lampung Jalan Dr. Harun II Nomor 06, Kotabaru, Rabu (4/4/2018) siang.

Hiswana Migas yang merupakan organisasi non-profit ini juga bakal melakukan operasi pasar. Selain itu, jika pemerintah melakukan operasi pasar, Hiswana Migas siap mendukung. "Jelang Ramadan dan Idulfitri juga menjadi prioritas pemerintah pusat agar tak terjadi kelangkaan," kata dia.

Ia menegaskan, jika di pangkalan Elpiji ada harga yang melebihi HET, bisa lapor ke Hiswana Migas. Namun, Adi menuturkan, kesulitan Hiswana Migas ialah mengontrol harga di warung. Harga Elpiji di warung tak bisa menjadi barometer. "Sebaiknya masyarakat beli Elpiji di pangkalan resmi," kata Adi usai rapat pleno DPC Hiswana Migas Lampung.

HET saat ini ialah Rp16,5 ribu dengan radius 60 kilometer dari pangkalan. Artinya, jika penjualan Elpiji di luar radius 60 kilometer dari pangkalan, maka harga yang dipakai ialah HET kabupaten/kota. "60 kilometer dari pangkalan, masih HET pemerintah provinsi," kata Adi.

Masyarakat dengan perekonomian baik pun diimbau untuk menggunakan Elpiji non-subsidi. Karena, untuk di Lampung, penjualan Elpiji non-subsidi baru sekitar 10 persen. "Di Jawa sudah sampai 30 persen," kata dia.

Lantas, bagaimana dampak Perusahaan Gas Negara (PGN) yang menyediakan gas rumahan? Adi menuturkan, PGN belum terlalu berdampak, karena per kabupaten/kota, PGN hanya memfasilitasi 10 ribu kepala keluarga. "Di Bandar Lampung saja, jumlah penduduk sudah lebih dari 10 ribu," kata dia. (SYAHREZA/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

3772


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved