LAMPUNG SELATAN (Lampungpro.com) : Gunung Anak Krakatau (GAK) Lampung Selatan dinyatakan berada pada status level II (waspada), peningkatan status ini setelah GAK mengalami erupsi pada Sabtu (18/8/2018) sekitar pukul 18.09 Wib. Warga dan wisatawan juga tidak diperbolehkan untuk mendekati kawah dalam radius 2 km. Hal ini terungkap dalam rilis yang diterima dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Sabtu (18/8/2018) malam.

Berdasarkan data BMKG dari Kementerian ESDM, Badan Geologi, dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, bahwa dari pengamatan di Pos Pengamatan Gunung Api Anak Krakatau, tinggi kolom abu vulkanik mencapai 500 meter di atas puncak (805 meter di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah utara.

Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 42 mm dan durasi 2 menit 33 detik. Terdengar suara dentuman di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau. Dalam beberapa pekan terakhir, Gunung Anak Krakatau menunjukkan peningkatan aktivitas. Badan Geologi PVMBG menyatakan statusnya masih Waspada sehingga belum membahayakan bagi warga sekitar maupun belum berdampak bagi penerbangan. 

Novan (17) warga Bandar Lampung, mengaku tak khawatir meskipun Gunung Anak Krakatau terus erupsi. Menurutnya, masyarakat sebaiknya terus mengikuti himbauan yang diberikan oleh BMKG. Warga yang tinggal di dekat perairan Panjang ini, hanya mengingatkan agar aktivitas melaut agar dihindari jika ada himbauan dan juga ombak mulai pasang.

"Namanya tinggal di pinggir laut, kita terus pantau informasi dari BMKG. Saya juga biasa hobi mancing dikurangi karena takut sewaktu-waktu ombak tinggi. Antisipasi saja kan, jarak gunungnya nggak terlalu jauh. Cuma kita berdoa supaya cepat selesai," ujar dia.(**/PRO4)