BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com) : Film karya mahasiswa dari Universitas Timor Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berjudul "Salam (Sahabat Alam)" berhasil menjadi film yang terbaik dalam Festival Film Mahasiswa Indonesia (FFMI) tahun 2019 yang diselenggarakan di Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya Lampung.

Dalam FFMI tahun 2019 ini, film Salam yang mengisahkan tentang inspirasi seorang ibu di Kabupaten NTT Selatan yang pernah meraih penghargaan pada tahun 2013 di Amerika Serikat yang saat itu ia menjadi pahlawan lingkungan yang berhasil mengusir penambang liar di kampungnya.

"Kami terinspirasi dari situ sehingga kami angkat untuk jadi film yang harapannya pada orang yang menonton film ini terinspirasi untuk sama-sama menjaga alam untuk Indonesia agar jangan sampai alam kita rusak dan hancur karena kelalaian kita sendiri," kata dosen pembimbing Angel Bertus saat ditemui Lampungpro.com dalam malam penganugerahan FFMI di Ballroom Novotel Lampung, Sabtu (20/7/2019).

Sementara itu, salah satu pemeran film Salam yakni Gracyana Seran mengungkapkan rasa haru dan bangganya usai filmnya kembali menjadi yang terbaik dalam ajang perfilman paling bergengsi di tingkat mahasiswa ini. "Suatu kebanggaan bisa kembali juara karena tahun 2017 lalu bisa juara juga. Awalnya tidak menyangka karena kita untuk persiapan benar benar mempersiapkannya cuma 3 bulan," kata Gracyana.

Mahasiswa jurusan Bahasa Sastra Indonesia ini berharap kepada sineas muda sebagai generasi kedepan untuk tetap menjaga alam dan mencintai Indonesia sepenuhnya dan berharap agenda FFMI akan terus digelar. "Sukses untuk FFMI. Saya berpesan pada mahasiswa lainnya agar jangan patah semangat, tetap optimis dan terus berkarya," harap dia.

Selain menjadi film terbaik, film "Salam" juga berhasil menjadi juara umum FFMI tahun 2019 usai meraih tiga nominasi dari sembilan nominasi yang dibacakan. Ketiga nominasi tersebut yakni penata gambar terbaik, aktris terbaik dan film terbaik. (FEBRI/PRO2)