BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com) : Pengurus Masyarakat dan Pers Pemantau Pemilu (Mappilu) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung menggelar diskusi publik terkait peran media massa dalam menangkal isu hoaks, mendeklarasikan pemilu damai, dan media sukseskan pemilu 2019 aman sejuk dan damai. Diskusi ini berlangsung usai pelantikan Mappilu se-Lampung, di Balai Wartawan, Solfian Akhmad, Selasa (26/2/2019).

Ketua Dewan Pakar Mappilu PWI Pusat Ferry Rizkiyansyah mengatakan, untuk menghasilkan proses pemilu yang berintegritas harus dilakukan pengawalan di berbagai lini. Yang paling utama dari prosesi pemilu ini yaitu bagaimana pers bergerak menjadi poin yang sangat penting.

"Bagian penting sebuah pers adalah bagaimana literasi media bisa diangkat kembali. Media mainstream menjadi rujukan masyarakat, hingga semua pihak paham aktivitas pemilu," ujar Ferry, saat memaparkan materi dalam diskusi, Selasa (26/2/2019).

Menurutnya, dengan hadirnya Mappilu ini akan menjadi rujukan dan bagian penting masyarakat. Nantinya masyarakat dapat bertanya ke Mappilu perihal Pemilu. Ia pun mengingatkan akan potensi berita hoaks atau sebuah kebohongan yang dilakukan bisa menjadi bahaya. Namun, semua itu bisa ditangkal dengan cara mengaktifkan kembali media mainstream untuk bangkit dan dipercaya masyarakat.

"Saat ini penyebaran hoaks dikalangan milenial sangat jarang berpengaruh, karena milenial sering melalukan verifikasi terlebih dahulu. Namun, dikalangan lama atau generasi tua, hoaks ini dapat bergejolak," kata dia.

Ia pun mengingatkan, bahwa hoaks jangan sampai menjadi santapan masyarakat. Karena akan menjadi problem secara terus menerus. Hoaks harus dibuang agar tidak menjadi gejala. Caranya yakni memberikan pencerahan kepada masyarakat. "Mappilu PWI harus menjadi corong sinergi antar Bawaslu dan KPU. Yanh menarik soal golput masyarakat, dalam hal ini Mappilu juga hatus berperan agar masyarakat tidak golput," jelasnya.(FEBRI/PRO2)