BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Pengurus Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Daerah 08 Lampung menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) IX, di Gedung Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes), Bandar Lampung, Sabtu dan Minggu (6-7/5/2023). Rakerda yang dibuka Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Intizam, itu mengusung ema 'Melalui Rakerda Rapi Daerah 08 Provinsi Lampung, mewujudkan organisasi RAPI yang bermanfaat bagi masyarakat dan Pemerintah Provinsi Lampung'
Menurut Ketua Daerah RAPI 08 Lampung, Sri Maryati, salah satu implementasi tema itu adalah tetap komit membantu pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi bencana alam. "RAPI sejak lama terlibat dalam penananganan kebencanaan, tanpa ada perintah, setiap terjadi bencana alam, RAPI selalu terdepan ikut menyebarkan informasi dan mengirimkan relawan ke lokasi bencana," kata Maryati, usai menutup Rakerda IX. Minggu (7/5/2023).
Saat ini, RAPI memiliki lima ambulans, satu repeater link, satu Tim Reaksi Cepat, dan semnilan sepeda motor yang siap membantu menghadapi kebencanaan dan siaga 24 jam. Repeater RAPI yang terletak di Gunung Balau, Panjang, Bandar Lampung, bisa menjangkau seluruh wilayah Lampung.
"Setiap Kecamatan ada anggota RAPI. Bila terjadi bencana anggota RAPI langsung turun ke lapangan. Ini adalah pekerjaan panggilan hati dan sukarela. Namun RAPI tetap berkomitmen sesuai dengan moto RAPI ada, bisa, dan tepercaya," kata Maryati.
Di sisi lain, Ketua Umum RAPI Riza Fachrizal, mengatakan RAPI kini memiliki 70 ribu anggota di seluruh Indonedai dan sekitar 4.000 anggota aktif di seluruh Lampung. Untuk itu, dia meminta agar RAPI Lampung dalam program kerjanya lebih solid mengakses kembali anggota yang sudah terbentuk.
Pada kesempatan itu, Rizz Fachrizal juga menyinggung pembiayaan yang dilakukan mandiri. "Ini adalah organisasi yang terbentuk dari panggilan hati. Oleh karena itu, kami mengetuk hati pemerintah daerah untuk peduli dengan aktifitas RAPI dalam membantu masyarakat menghadapi kebencanaan," kata Riza Fachrizal.
Dia mengatakan tidak semua wilayah di Indonesia dapat dijangkau sinyal komunikasi telepon seluler. Sehingga, peran komunikasi RAPI masih dibutuhkan dalam menyampaikan informasi akurat dari lokasi blankspot tersebut.
Dalam kondisi bencana alam, ketika aliran listrik dan sinyal komunkasi seluler hilang, RAPI berperan menjadi komunikator menginformasikan kondisi wilayah bencana. Dia mencontohkan ketika terjadi tsunami akibat longsoran Anak Gunung Krakatau di Lampung Selatan pada 2018, saat listrik dan sinyal seluler padam, RAPI bermodalkan baterei aki, mampu menyampaikan informasi dari lokasi bencana tersebut.
"Jadi, meskipun sebaran sinyal seluler luas, dalam kondisi kebencanaan RAPI tetap berperan," kata Riza Fachrizal yang juga mantan Ketua RAPI Lampung itu. (***)
Editor:
Berikan Komentar
Kawan, jangan lupakan jalan pulang: jalan rakyat yang dulu...
3893
Kominfo Lampung
552
Bandar Lampung
388
Bandar Lampung
368
Bandar Lampung
376
552
01-Jul-2025
388
01-Jul-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia