Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Hadir Tiap Imlek di Lampung, Ini Lho Sejarah Singkat Barongsai
Lampungpro.co, 04-Feb-2019

Heflan Rekanza 2628

Share

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com) : Perayaan tahun baru Imlek yang jatuh tanggal 5 Februari 2019, tak bisa dilepaskan dengan kue keranjang dan barongsai. Untuk hal yang kedua, yaitu atraksi barongsai merupakan atraksi yang ditunggu-tunggu bukan hanya warga tionghoa melainkan seluruh warga Lampung. Rakyat di negeri tirai bambu yang menjadi tuan rumah singa akrobat, menganggap jika barongsai adalah pengusir kejahatan, pembawa keberuntungan, dan kemakmuran.

Di Bandar Lampung, setiap perayaan tahun baru Imlek selalu menghadirkan atraksi barongsai. Biasanya, setiap tahun atraksi ini dihadirkan di berbagai tempat di Bandar Lampung, seperti di jalan-jalan dan di wilayah perumahan. Bahkan, atraksi barongsai ini dihadirkan di pusat perbelanjaan atau mall. Seperti di Chandra superstore Tanjungkarang, dan berbagai tempat lainnya.

Walaupun berasal dari Tiongkok dan menjadi tarian tradisional, namun Tiongkok tidak mempunyai hewan yang menjadi inspirasi keberadaan barongsai, yakni singa. Ada sejumlah kisah yang menceritakan asal-usul keberadaan barongsai. Secara umum, barongsai mulai terkenal sejak 15 abad yang lalu. Sejak saat itu, munculah barongsai yang menjadi simbol keberuntungan, kebahagiaan, dan kesejahteraan.

Walaupun singa bukan binatang asli dari Tiongkok, kreasi bentuknya digunakan sebagai hadiah bagi kaisar dari generasi ke generasi. Ragam hias bentuk singa pun tidak terlau banyak muncul dalam ragam hias Tiongkok tradisiona. Ragam ini diperkenalkan oleh pengaruh Buddha yang masuk ke Cina sebagai simbol pembela kebenaran dan penjaga bangunan suci.

Singa Selatan terkenal dengan gerakan kepalanya yang keras dan melonjak-lonjak seiring dengan tabuhan gong dan tambur, sedangkan gerakan Singa Utara cenderung lebih lincah dan penuh dinamika karena memiliki empat kaki. Satu gerakan utama dari tarian Barongsai adalah gerakan singa memakan amplop berisi uang yang disebut dengan istilah "Lay See". Di atas amplop tersebut biasanya ditempeli dengan sayuran selada air yang melambangkan hadiah bagi sang Singa. Proses memakan "Lay See" ini berlangsung sekitar separuh bagian dari seluruh tarian Singa.(**/PRO4)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

3761


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved