MESUJI (Lampungpro.com): Akibat terus menurunnya harga karet di Bumi Serasan Segawi, Kabupaten Mesuji, para petani karet beralih profesi demi mencukupi kebutuhan hidup. Petani karet di Desa Brasanmakmur, Kecamatan Tanjungraya, memilih beralih bercocok tanam menanam sayur-mayur di area perladangannya atau lahan persawahan baru. Atau ada yang menjadi kuli bangunan serta kerja serabutan.
Kepada Lampungpro.com, Parman (43), petani karet, mengaku dengan menanam sayuran, setidaknya bisa membantu keluarganya. Hal itu dia lakukan akibat harga getah karet yang sangat jauh menurun.�Menurut dia, harga karet sebelumnya sekitar Rp10.000-Rp11.000 per kilogram.
Hal itu, lanjut Parman, jika harga getah karet satu kilogram hanya Rp5.000, maka berbanding terbalik dengan harga kebutuhkan pokok di pasar saat ini. Menurut dia, dengan kondisi saat ini, penjualan satu kilogram getah karet belum bisa membeli satu kilogram beras. Apalagi, untuk mencukupi kebutuhan lainnya.
Menurut Parman, banyak petani lain yang yang juga beralih tanaman atau profesi lainnya. Hal itu dilakukan demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Bahkan, ada yang menjadi buruh dan kuli bangunan. Sementara, Sutris (38), petani karet yang juga beralih profesi mengatakan, sejak lima bulan terakhir dia menjadi buruh bangunan. Hal itu dia lakukan karena hasil sadapan karet tidak bisa diandalkan.
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
3845
Universitas Terbuka
1349
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia