KALIANDA (Lampungpro.com): Hari pertama sekolah setelah libur di kawasan terdampak tsunami di Lampung Selatan, sejumlah siswa belajar di tenda darurat, Senin (7/1/2019). Gempa yang menerjang pesisir Lampung pada 22 Desember 2018 bersamaan dengan libur sekolah, sehingga kerusakan sejumlah bangunan sekolah belum terasa berdampak.

Namun menjelang masuk sekolah pada rapat Tim Tanggap Darurat, Sabtu (5/1/2019), memutuskan siswa tetap masuk sekolah dengan memakai fasitas yang ada, termasuk tenda pengungsian yang disediakan berbagai perusahaan. Selain itu, sekolah yang dipakai untuk pengungsi, dibenahi agar bisa dipakai kembali belajar.

Salah satu sekolah yang menggunakan tenda belajar yakni Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darussalam, Desa Sukaraja, Kecamatan Rajabasa. Wilayah ini, termasuk salah satu wilayah terdampak tsunami Selat Sunda. Terjangan tsunami membuat bangunan sekolah rusak parah dan tidak bisa difungsikan sebagai ruang belajar.

Pada hari pertama sekolah, kegiatan belajar mengajar direlokasikan di tenda Sekolah Darurat yang didirikan BNI di lapangan bola voli Dusun Pangkul Sukaraja. MI Darussalam Sukaraja yang dinaungi Kementerian Agama ini, memiliki 12 guru dan 30 siswa terdampak langsung gelombang tsunami dari total jumlah 136 siswa.

"Ada beberapa siswa yang saat ini terpaksa belajar tanpa seragam sekolah karena seragam hanyut terbawa gelombang tsunami. Proses kegiatan belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.15 WIB sampai pukul 13.30 WIB. Semoga Sekolah Darurat ini bisa membantu agar siswa tetap belajar," kata Guspa, agen BNI 46 di lokasi terdampak tsunami. (PRO1)