Portal berita Lampung, Portal Berita Online Lampung, Situs Berita Online Lampung, Berita Online Lampung Terdepan, Berita Online Lampung Terkini, Situs Berita Pembangunan Lampung, Situs Berita Pariwisata Lampung, Situs Berita Pendidikan Lampung, Portal Berita Politik Lampung, Portal Berita Nasional Lampung, Portal Berita Olahraga Lampung, Portal Berita Lampung Terkini, Berita Bisnis Lampung Terdepan, Berita Politik Lampung Terkini

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Green energy management system for smart campus merupakan program terpadu di kampus yang rencanakan dan dilaksanakan secara sistematis untuk memanfaatkan sumber daya energi dan energi secara efektif dan efisien.

Hal itu harus dilakukan secara kontinu tanpa mengurangi kualitas produksi atau pelayanan serta ramah lingkungan," kata pembicara utama dari Tung Hai University, Prof. Chau Tung Yang dalam International Conference on Information Technology and Business (ICITB) 2017 digelar Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, di Emersia Hotel, Jumat (7/12/2017).

Dengan mengusung tema The Role and Challenge of Information Technology to Advance Business Competitiveness, Health Quality, and Food Safety, ICITB 2017 juga menghadirkan pembicara lain yakni Pakar IT Internasional, Onno W Purbo, PhD, dan Dewan Riset Daerah Provinsi Lampung, Dr. Andi Desfiandi, SE. MA.

Kegiatan ini diikuti 150 peserta dari negara Kenya, Taiwan, Malaysia, dan Indonesia yang merupakan kalangan praktisi, dosen, dan mahasiswa. Prof. Chau menyampaikan tentang  implementation of a green energy management system for smart campus.

Menurut dia, tujuan green energy manajement yaitu optimalisasi pemanfaatan sumber daya energi dan energi, meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya energi dan energi, serta pemanfaatan peluang untuk meningkatkan daya saing.

Kemudian, Dr. Onno W Purbo melanjutkan dengan materi Bridging the Digital Divide in Indonesia. Dosen IIB Darmajaya ini mengungkapkan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) mengharapkan sektor komunikasi harus bisa berjalan dan dipercepat tanpa harus bergantung pada anggaran nasional. Sehingga entrepreneur, swasta, dan seluruh masyarakat dituntut bijak dan cerdas memanfaatkan teknologi. (REKANZA/PRO2)