Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

ICMI Minta Polisi Tak Terkecoh Dalam Kasus Penyerangan Tokoh Agama
Lampungpro.co, 22-Feb-2018

Lukman Hakim 891

Share

Berita Lampung, Portal Berita Lampung, Berita Lampung Terkini, Berita Daerah Lampung, Web Berita Lampung, Berita Nasional Terkini, Berita Kuliner, Berita Kuliner Lampung, Portal Berita Lampung Terkini, Portal Berita Pariwisata Lampung, Portal Berita Pariwisata Nasional, Portal Berita HPN, Portal Berita Asian Games

JAKARTA (Lampungpro.com): Penanganan kasus penyerangan terhadap sejumlah pemuka agama hingga saat ini masih dipertanyakan. Apalagi sampai saat ini sejumlah pelaku dinyatakan mengalami gangguan jiwa dan malah menimbulkan kecurigaan.

Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie, mengimbau polisi harus fokus menuntaskan kasus 21 penyerangan terhadap pemuka agama. Dia meminta aparat tidak terkecoh pelaku memperlihatkan sikap seperti gangguan jiwa.

"Mau korbannya ulama, pendeta, siapa saja, pokoknya disikat saja pelakunya itu. Tidak usah percaya dia ngaku sakit, gila. Pokoknya tangkap dulu, diproses," kata Jimly di kantornya Jakarta, Rabu (21/2/2018).

Jimly meminta kepolisian menindak tegas pelaku kekerasan terhadap pemuka agama di Indonesia. Kepolisian didesak cepat memproses hukum para pelaku. Masyarakat, lanjut dia, akan menilai tindakan kepolisian. Jika berlarut-larut, maka bakal menjadi pertanyaan.

Menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu, dari dugaan penyerangan sementara kasus penyerangan pemuka agama itu sebagai aksi yang sudah terpola. Kendati begitu, dia meminta masyarakat tidak membuat kesimpulan terlalu cepat dan mengambil langkah sendiri. Karena justru akan menimbulkan prasangka-prasangka bisa memecah belah persatuan.

"Agar semua tokoh masyarakat jangan gegabah, grusa-grusu, terpancing. Pengurus masjid, gereja, rumah ibadah jangan grusa grusu. Ini diproses saja secara normal. Sikap profesional penegak hukum yang tegas harus diambil karena ini serius," kata dia.

Sebelumnya, Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Pol Ari Dono, mengatakan sejak Desember 2017 hingga Februari 2018 tercatat terjadi 21 insiden kekerasan terhadap tokoh agama dan rumah ibadah. "Tidak semua dilakukan oleh orang gila. Ada juga karena keramaian di media sosial, orang menjadi paranoid. Jangan menganalisis dari media sosial, tetapi berdasarkan fakta supaya ketemu," kata dia.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Arinal Djunaidi Manusia Penuh Keberuntungan, Akankah Menang...

Pasalnya, menurut catatan Nyonya Lee tak pernah dua kali...

22179


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved