#portalberitalampung #webberitalampung #portalberitanasional #beritalampungterkini #beritakulinerlampung #beritawisatalampung #portalberitawisata #portalberitawisatanasional #portalberitaasiangames #portalberitapendidikan #beritaolahragalampung #beritaolahraganasional #lampungproberitalampung #lampungprodotcom #beritapolitiklampung #webberitadaerah #webberitanasional

JAKARTA (Lampungpro.com): Beda negara, beda gaya busana muslim. Australia dan Indonesia memiliki perbedaan yang cukup kentara untuk urusan gaya busana muslim.

Fashion blogger dan desainer busana muslim Australia Delina Darusman Gala mengatakan, gaya busana muslim Indonesia dan Australia berbeda untuk gaya hijabnya. Australia lebih senang menggunakan scarf yang dijadikan turban tapi tetap syari.

Aku pikir setiap orang berbeda dan mereka juga memakai warna yang mereka suka termasuk motif prints, floral, plain, setiap orang berbeda, ujarnya dalam acara Faith Fashion Fusion: Muslim Womens Style in Australia di Museum Sejarah, Kota Tua, Jakarta, belum lama ini, dilansir Halallife (Grup Lampungpro.com).

Gala cenderung membuat koleksi yang berbeda dan kerap terinspirasi dari Jepang karena keunikannya. Dia memainkan warna monokrom seperti grey, hitam, putih, dan biru. Dirinya lebih menggunakan bahan yang bisa bernapas seperti linen.

Sementara, desainer busana muslim Indonesia Jenahara Nasution mengatakan, gaya busana muslim Australia dan Indonesia sangat terlihat berbeda. Australia cenderung bergaya santai dan kasual. Mereka pakai baju kaos dan distro atau jaket denim. Terus pakai bawahan jeans dan sendal jepit havaianas, ujarnya.

Berbeda dengan Indonesia yang memiliki banyak gaya dan menggunakan busana selalu disesuaikan dengan acara. Namun persamaan gaya busana muslim Australia dan Indonesia adalah senang mix and match atau padupadan, kata dia. (**/PRO2)