#beritalampung #beritalampungterkini #beritaolahragalampung #beritapolitiklampung #beritaasiangames #beritalampungupdate #infolampungpro.com #lampungprodotcom #lampungwisata #beritapendidikan #infopendidikan #infokementrian #gubernurlampung

JAKARTA (Lampungpro.com): Banyak yang berpendapat bahwa ruang gerak dan aktivitas seseorang yang berhijab akan terbatas. Namun itu keliru. Adalah Syafa, remaja yang hobi dengan aktivitas ekstrem dan menantang fisik, yakni mendaki gunung.

Remaja putri berumur 18 tahun ini pun berbagi tips mendaki gunung untuk wanita berhijab. Kalau bisa bawa jilbabnya yang tipe langsung. Jadi, gak perlu ribet sama peniti atau jarum pentul. Paling sama kaca kecil aja satu, supaya gak berantakan, kata Syafa di Cijantung Jakarta, beberapa hari lalu.

Untuk stok pakaian yang harus dibawa, Syafa menyarankan para pendaki berhijab untuk membawa dua hingga tiga baju dan tiga buah hijab. Selain itu juga tidak disarankan bagi yang sedang haid untuk ikut mendaki gunung.

Kalau Syafa biasanya sih, nunggu sampai udah kelar haid, baru naik gunung. Atau kalau tinggal pas hari-hari akhir, kata Syafa yang pernah mendaki Gunung Gede, Ceremai, Slamet, Semeru dan Lawu tersebut.

Menjaga kesehatan dan latihan keseimbangan tubuh juga diperlukan bagi pendaki pemula. Terakhir, Syafa menyatakan asal niat teguh, tidak akan ada kesulitan sama sekali untuk hijabers yang ingin mendaki gunung. Yang ribet itu kalau yang tukang dandan, ujarnya sambil tertawa.

Syafa mengaku banyak pengalaman menarik di setiap pendakiannya. Salah satunya adalah saat mendaki Gunung Slamet. Waktu itu, subhanallah banget, lihat Sindoro dan Sumbing dari Slamet. Terkadang suka sedih aja kalau lihat pendaki yang naik hanya untuk foto-foto, terus cuma ngejar puncak tapi tidak kenikmatan dari setiap langkah menuju puncak, kata dia. (**/PRO2)