Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Isu Penutupan Pasar Tanjung Sari Lampung Selatan, Masyarakat Jadi Sulit Cari Bahan Pokok
Lampungpro.co, 25-Mar-2020

Heflan Rekanza 3827

Share

LAMPUNG SELATAN (Lampungpro.co): Adanya isu penutupan dibeberapa pasar yang ada di wilayah Lampung Selatan, khususnya di area Kecamatan Tanjung Sari, Tanjung Bintang, hingga Jati Agung, membuat masyarakat khususnya para pedagang merasa kebingungan. Penutupan sejumlah pasar ini, dilakukan pemerintah desa setempat untuk mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19) di masyarakat.

Penutupan sejumlah pasar ini, rencananya mulai diberlakukan Kamis (26/3/2020) oleh pemerintah desa setempat, yang menjadi lokasi pasar induk maupun pasar lainnya. Hal ini, membuat masyarakat berbondong-bondong untuk memborong bahan pokok di pasar-pasar yang masih buka, Rabu (25/3/2020).

Pantauan Lampungpro.co disalah satu pasar induk yang berada di Desa Purwodadi Simpang, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan yang masih buka ini sejak pagi hari langsung diborong masyarakat. Pasar yang tiap pekannya buka selama 3 kali ini, tak seperti biasanya.

"Ya dapat kabar, katanya pasar mulai tutup besok. Seperti di Kertosari, Bergen, dan pasar lainnya. Karena ada satu pasar yang buka hari ini, saya borong bahan kebutuhan pokok seperti cabai dan lainnya. Karena bahan ini jadi paling penting," kata Supriatin warga Desa Sidodadi Asri, Kecamatan Jati Agung ini.

Bahkan ada masyarakat Lampung Timur, yang berdekatan dengan Pasar Purwodadi Simpang ini, jauh-jauh datang ke pasar tersebut karena ingin menyetok bahan pokok. "Antisipasi ini. Jadi kita nyetok bahan pokok. Karena besok sudah ada edaran di pasar induk tidak buka sampai dua pekan isunya," ujar Rianti.

Hal senada juga diungkapkan Yuni warga Desa Kertosari, Kecamatan Tanjung Sari ini, yang menyebutkan kalau selama dua pekan lebih pasar-pasar tutup, maka akan kesulitan mendapatkan beberapa bahan pokok. Terutama bahan pokok seperti cabai, bawang merah, bawang putih, dan lainnya.

"Ya kalau semuanya ditutup, nanti bukannya kena corona malah kelaparan masyarakat karena sulit mendapatkan bahan pokok. Memang ini untuk pencegahan, harapannya kedepan ada solusi lainnya. Mungkin disemprot cairan disinfektan tiap selesai pasar, atau ada aturan tiap pedagang sediakan hand sanitizer," sebut Yuni.

Rencana penutupan pasar ini, turut dirasakan oleh para pedagang pasar. Menurut mereka, kalau pasar-pasar ditutup akan kesulitan menjual barang dagangannya. Selain itu, ekonomi lainnya juga akan berdampak. Para pedagang berharap, wabah ini bisa diselesaikan secepat mungkin. (FEBRI/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Bhayangkara FC Diluncurkan, Lampung Masuki Era Industri...

Bukan lagi sekadar bangga punya klub, tapi siap menjadikan...

672


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved