BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Himpunan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Provinsi Lampung mengajak segenap komponen bangsa tidak mendiskriminasikan guru pendidikan usia anak dini (PAUD). Ajakan itu digaungkan pada acara jalan sehat Himpaudi yang dilepas Bunda PAUD Provinsi Lampung Aprilani Yustin Ficardo di Mahan Agung, Bandar Lampung, Minggu (27/8/2017).

Jalan sehat memperingati hari jadi ke-12 Himpaudi berlangsung serentak di selurh Indonesia dan mengusung tema 'Langkah bersama menuju kesetaraan guru PAUD'. Himpaudi lahir di Malang, Jawa Timur, pada 31 Agustus 2005. Hingga kini guru PAUD nonformal masing dianggap bukan guru.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpaudi, Netti Herawati, mengatakan pada 2017 keluar PP No.19 tahun 2017 yang juga menempatkan hanya Guru PAUD formal yang dianggap guru. "Regulasi ini bermuara pada diskriminasi dalam memperoleh hak pembinaan dan kesejahteran guru PAUD. Pekerjaan mulia guru PAUD nonformal tidak dianggap sebagai sebuah profesi sehingga tidak bisa mendapatkan serifikasi profesi sebagai guru PAUD formal," kata Netti Herawati.

Kesetaraan guru PAUD, kata Netti, menjadi kata kunci penting mewujudkan masa depan bangsa yang gemilang, cemerlang, dan terbilang. Malpraktik PAUD karena guru tidak dipersiapkan terlebih dulu sebelum bertugas, berdampak permanen yang sulit diperbaiki.

Himpaudi kini berada di seluruh provinsi, 92% kabupaten/kota, dan 72% kecamatan. "Kami terus bergerak dengan Gerakan Satu Hati, Satu Aksi dan Satu Dedikasi bersama 400 ribu guru PAUD nonformal Se-Indonesia," kata Netti. (PRO1)