MESUJI (Lampungpro.com) : Sikap tidak patut dicontoh dilakukan oknum perawat bernama Rudi berstatus PNS yang berdinas di RSUD Ragab Begawe Caram, Kabupaten Mesuji yang menolak pasien yang ingin melahirkan. selain perawat, dugaan ini juga melibatkan Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan berinisial D.
"Iya benar, kami Sidak Senin (3/12/2018) malam pukul 23.30 WIB. Kita dapatkan informasi dari warga ada perawat berstatus PNS bernama Rudi yang bekerja di RSUD Ragab Begawe Caram, kedapatan menolak pasien yang hendak melahirkan, dan diarahkan ke salah satu Rumah Sakit yang ada di Unit II yaitu Mutiara Bunda dengan alasan RSUD Mesuji tidak lengkap alat kesehatan dan pelayanan kurang," ujar Kadis Kesehatan Kabupaten Mesuji, Ardi Umum melalui sambungan telepon kepada Lampungpro.com, Selasa (4/12/2018).
Menurutnya, setelah ditelusuri ternyata hasilnya benar terjadi. Oknum itu mengada-ada, sebab RS ini alkes nya lengkap dan tenaga medis juga terbilang lengkap. "Hal itu tidak bisa dibiarkan, oknum perawat itu secara tegas akan kami mutasi, karena telah merusak nama RS serta nama Kabupaten Mesuji," terang dia.
Ardi juga menyebutkan, selain oknum perawat, pihak nya menduga ada keterlibatan salah satu Oknum Dokter Spesialis. "Kami menduga oknum dokter spesialis ikut serta, tapi masih dugaan kami, dan dokter tersebut kami serahkan ke pihak inspektorat untuk ditindak lanjuti. Prilaku para oknum ini telah menyimpang, dan kepada masyarakat Mesuji bila ada terjadi hal serupa, segera laporkan ke kami," ungkapnya.
Sebelumnya, Seperti diungkapkan salah satu warga Desa Berasanmakmur, Kecamatan Tanjungraya, mengatakan, bahwa dirinya pernah mendapat penolakan dari pihak RS RBC ketika membawa istrinya yang akan melahirkan di RSUD Mesuji dengan jalur pembiayaan umum.
"Betul mas, istri saya mau melahirkan disitu, tapi ditolak sama pegawai rumah sakit itu dan malah diarahkan kerumah sakit lain di Unit II, dengan alasan pelayanannya belum memadai. Nah, menurut saya apa yang dilakukan pegawai itu justru merusak citra rumah sakit Mesuji. Padahal, saya pakai jalur umum, tidak pakai BPJS," kata warga yang enggan disebutkan namanya.
Akibat penolakan tersebut, pasien berinisial SN terpaksa harus melahirkan di Mobil saat dalam perjalananan menuju salah satu rumah sakit bersalin di Unit II, Tulangbawang. "Akhirnya istri saya melahirkan dijalan mas malam itu, beruntung saya bawa dukun bayi juga waktu itu, jadi alhamdulillah istri dan anak saya selamat," tutupnya. (ROSARIO/PRO4)