RAWAJITU TIMUR (Lampungpro.co): Pemerintah Kampung Bumi Dipasena Utama, Rawajitu Timur, Tulang Bawang, mengikuti asistensi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (RAPBKam) Tahun 2025 pada Kamis (6/3/2025) di Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Tulang Bawang.
Kegiatan tersebut, bertujuan untuk memastikan anggaran kampung selaras dengan regulasi, sekaligus mempercepat pembangunan masyarakat melalui program prioritas.
Dalam asistensi tersebut, dicapai beberapa kesepakatan penting, salah satunya Kampung Bumi Dipasena Utama akan mengalokasikan Rp158,118 juta atau 20 persen dari total dana desa Rp790,590 juta.
Untuk program ketahanan pangan berbasis budidaya udang Vannamei. Program ini akan dikelola melalui Badan Usaha Milik Kampung (Bumkam) sesuai arahan Permendagri Nomor 3 Tahun 2025, yang mengutamakan penguatan ketahanan pangan desa.
Tim asistensi merekomendasikan sejumlah perbaikan, termasuk analisis kelayakan usaha yang lebih realistis dan perubahan proyeksi laba dari satu tahun menjadi enam bulan agar dampak program lebih cepat terasa bagi masyarakat.
Kepala Kampung Bumi Dipasena Utama, Safarudin mengatakan, pihaknya optimistis program tersebut dapat dikelola dengan baik dan berkelanjutan.
"Kami berharap hasil panen bisa meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus memperkuat kas Bumkam. Program ini juga diharapkan dapat menopang keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di kampung," kata Safarudin.
Menurut Safarudin, selama ini Bumkam Utama sudah berjalan dengan baik, usahanya jelas, akuntabiltas, dan keuntungan yang diterima pemerintah kampung setiap tahunnya selalu bertambah.
"Kami optimis sub usaha baru berupa pembiayaan budidaya udang vannamei ini bisa menjadi motor penggerak ekonomi kampung. Dengan pengelolaan yang baik, hasil panen dapat menambah pendapatan masyarakat dan memperkuat Bumkam," ujar Safarudin.
Sementara itu, Kepala DPMK Tulang Bawang, Arianto mengungkapkan, pihaknya turut menekankan pentingnya percepatan penetapan APBKam setelah asistensi selesai.
"Kami berharap kampung yang sudah menyelesaikan asistensi segera menetapkan APBKam agar program bisa segera berjalan. Transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana desa harus terus dijaga," ungkap .
Terpisah, Ketua Bumkam Utama, Tugiyo menyebutkan, manajemen Bumkam siap mengelola 20 persen dana desa untuk budidaya udang vannamei dengan pola bagi hasil.
Demi memastikan program berjalan optimal, Bumkam akan membentuk kepala bidang khusus yang menangani ketahanan pangan. Selain itu, akan disusun aturan pelaksanaan budidaya serta perjanjian kerja sama dengan para pengelola tambak.
"Kami siap mengelola anggaran yang dialokasikan untuk budidaya udang vannamei secara profesional. Kami juga akan menambah kepala bidang khusus untuk fokus pada ketahanan pangan, menyusun aturan teknis, dan membuat perjanjian kerja sama yang jelas dengan pengelola tambak agar semuanya terukur dan transparan," sebut Tugiyo. (***)
Editor : Febri Arianto
Laporan : Nafian Faiz
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
4104
Humaniora
17463
Humaniora
8778
Pesisir Barat
7569
180
10-Mar-2025
168
10-Mar-2025
167
10-Mar-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia