LAMPUNG TIMUR (Lampungpro.com): Kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung akan membangun Madrasah Aliyah Negeri (MAN) bertaraf nasional di Lampung Timur. Hal itu dikatakan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, Suhaili, saat melakukan peninjauan lokasi lahan yang akan dibangun Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendikiawan (IC) bertaraf nasional, di Desa Rajabasalama 1, Kecamatan Labuhanratu, Lampung Timur, Rabu (23/8/2017).

Suhaili didampingi Kepala Kemenag Lampung Timur Karwito, Camat Labuhanratu Umardani, Kepala Desa Rajabasalama 1 Fahrul. Suhaili mengatakan Kemenag memiliki lahan di Desa Rajabasalama 1, seluas 23 hektare sebagian akan dimanfaatkan bagi masyarakat dengan dibangunkannya MAN IC. Sekolah yang akan kami bangun sifatnya nasional dengan fasilitas lengkap, kata Suhaili.

Fasilitas yang akan dibangun selain bangunan juga asrama, perumahan guru, gedung olahraga, kantor diklat. Luasannya sesuai gambar sekitar 13 hektare dan balai diklat sekitar lima hektare. Lokasinya sangat strategis berdekatan dengan Taman Nasional Waykambas. Suhaili juga menjelaskan anggaran yang akan digunakan bersumber dari APBN.

Dan peletakan batu pertama akan dimulai September 2017. Target pembangunan akan selesai pada 2018. Pada tahun 2019 sudah siap menerima siswa baru. Bukan saja MAN yang akan dibangun, juga Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) dan Madrasah Tsnawiyah Negeri (MTsN).

Dari 13 hektare lahan yang akan dibangun beberapa gedung seperti Gedung sekolah. Suhaili mengakui, selama ini lahan itu tidak difungsikan dan lebih dari 10 tahun lahan itu dikelola oleh masyarakat dengan ditanami palawija.

Menurut dia, Bupati Lampung Timur sangat mengapresiasi terkait rencana pembangunan itu dan pihaknya sudah melakukan MoU dengan pemkab setempat. Apalagi, lahan itu akan dibangun sarana  dan prasarana pendidikn.

Karena dengan pembangunan sekolah bertaraf nasional itu, secara tidak langsung akan memberikan keuntungan bagi warga setempat. Misalnya saja, akan ada usaha jasa cuci, berjualan makanan, dan lain sebagainya. Apalagi, MAN IC baru ada delapan unit di seluruh Indonesia, kata dia. (**/PRO2)