Kapal penyedot pasir di Kecamatan Marga Punduh, Pesawaran. LAMPUNGPRO.CO/DOK

PESAWARAN (Lampungpro.co): Aktivitas kapal penyedot pasir masih berlangsung di pantai muara Sungai Punduh, Kecamatan Marga Punduh, Pesawaran. Dalam video berdurasi 41.00 detik yang diterima Lampungpro.co, Senin (16/11/2020), tampak sebuah kapal menyedot pasir dari muara pantai.

Konformasi yang dilakukan Lampungpro.co kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sofyan Agani, mengatakan perizinan aktivitas penambangan itu merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Lampung. Hingga kini, konfirmasi yang dilakukan Lampungpro.co ke Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Lampung, belum mendapat tanggapan.

Menurut aktivis lingkungan hidup, Almuhey Ali Paksi, protes warga atas penambangan itu sudah lama dilayangkan ke Dinas ESDM Provinsi Lampung. Bahkan dia beberapa kali mendampingi warga melayangkan protes ke Dinas ESDM. "Namun entah kenapa sampai sekarang masih berlangsung," kata Almuhery Ali Paksi, kepada Lampungpro.co, Selasa (17/11/2020).

Dia mengatakan pada akhir 2019, sepuluh aparat desa pernah memprotes penyedotan pasir besar-besaran yang berlangsung selama dua bulan di muara Sungai Marga Pidada, Dusun Penyindangan, Desa Kekatang, Kecamatan Marga Punduh. Mereka bahkan menandatangani surat protes atas penambangan pasir laut tersebut adalah aparat Desa Pulau Pahawang, Kampung Baru, Kekatang, Kunyayan, Pekan Ampai, Umbul Limus, Tajur, Sukajaya Punduh, Maja, dan Penyandingan. 

Menurut warga, penyedotan pasir tak lagi di sekitaran muara sungai. Namun, melebar melebar hingga ke pantai. Menurut Almuhery, berdasarkan Perda Provinsi Lampung Nomor 1 Tahun 2018 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Lampung, tak ada zonasi tambang pasir di laut. (PRO1)