BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Seorang pengusaha asal Merbau Mataram, Lampung Selatan bernama Ahmad mengakui sempat menghubungi Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, untuk membantu anaknya masuk ke Universitas Lampung (Unila). Namun Ahmad mengaku tidak mengeluarkan uang infak, untuk memasukkan anaknya ke Unila.
Dia sendiri, merupakan orang tua mahasiswa yang sebelumnya disebut dalam persidangan meminta bantuan Zulkifli Hasan. Hal itu terungkap, saat Ahmad bersaksi dalam kasus suap Unila, terhadap terdakwa Andi Desfiandi di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Rabu (21/12/2022).
"Iya saya pernah hubungi Zulkifli Hasan, setelah dikasih nomornya oleh kakak saya Helmi Yusuf. Awalnya tidak ada respon, besoknya saya telepon lagi dan bilang adiknya Helmi, minta bantu loloskan anak kami di Unila," kata Ahmad Tamsil dalam persidangan.
Setelah menunggu lama, akhirnya anak Ahmad diterima di Fakultas Kedokteran Unila. Setelah anaknya diumumkan lolos, Ahmad berencana menghubungi lagi Zulkifli Hasan, lewat pesan WhatsApp, namun tidak direspon.
"Kemudian saya telpon dan diangkat, terus Zulkilfi Hasan memberikan ucapan selamat. Setelah itu tidak ada komunikasi lagi," ujar Ahmad
Kemudian Ahmad ditanya Ketua Majelis Hakim Aria Veronica, apakah mengeluarkan infak, Ahmad mengaku tidak ada. Namun dia hanya memberikan uang untuk pembayaran Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) Rp250 juta dan uang kuliah tunggal (UKT) Rp17,5 juta. (***)
Editor : Febri Arianto
>
Berikan Komentar
Kalau pupuk dan BBM distribusinya bisa tertutup, harusnya Elpiji...
267
Bandar Lampung
11629
Bandar Lampung
2426
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia