BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Lampung makin meluas. Semula Satelit Terra, SNPP, dan NOAA20 hanya memantau titik panas (hotspot) di beberapa titik. Namun pada pengamatan, Selasa (10/9/2019), di Lampung terdapat 43 titik panas dengan akurasi 50-100%.

Kebakaran bahkan terjadi di sekitar Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tepatnya di Km 129 arah Terbanggi Besar pada Selasa (10/9/2019) pukul 21.00 WIB. Beruntung api cepat dipadamkan BPBD Lampung Tengah, sehingga asap tidak mengganggu pelintas. "Api dapat dipadamkan, walau untuk mencapai lokasi harus memutar jauh. Kendaraan pemadam melalui jalan kampung untuk menuju titik lokasi. " kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Tengah, Guntur Napitupulu.

Pemadaman api juga masih berlangsung di puncak Gunung Rajabasa, Lampung Selatan. Informasi yang diperoleh Lampungpro.co dari Dinas Kehutanan Provinsi Lampung pemadaman api melibatkan KPH Rajabasa, Polres Lampung Selatan, TNI, pemegang Izin Hutan Desa dan masyarakat setempat. "Semoga api dapat dikuasai atau dipadamkan secepatnya," kata Kepala Bidang Perlindungan dan Konservasi Hutan Dinas Kehutanan Lampung Wiyogo Supriyanto.

Luas kebarakan lahan dan hutan yang terpantau juga makin meluas. Awalnya, pantauan satelit hanya di wilayah timur Lampung. Namun kini merembet ke arah barat seperti Lampung Barat. Kebakaran di Lampung Barat melanda puluhan hektare alang-alang.

Berdasarkan pantauan tiga satelit, ke-43 titik panas di Lampung terdapat di Lampung Barat di Kecamatan Sukau, Lampung Timur (Jabung, Marga Tiga, Sukadana), Lampung Utara (Sungkai Utara), Mesuji (Mesuji Timur, Mesuji, Rawajitu Utara, Simpang Pematang, Tanjungraya). Kemudian, di Tulangbawang Barat (Tulangbawang Udik), Tulangbawang (Gedung Meneng, Gedung Aji, Rawajitu Selatan), Way Kanan (Blambangan Umpu, Negeri Besar, Pakuan Ratu). (PRO1)