Kejati Lampung Saat Monitoring Toko Apotek di Bandar Lampung | Lampungpro.co/Kasi Penkum

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Tim Intelijen Kejaksaan Tinggi Lampung memonitoring beberapa apotek dan tempat penjualan perlengkapan alat medis di Bandar Lampung, untuk mencegah kelangkaan obat-obatan dan vitamin ditengah tingginya pandemi Covid-19, Kamis (29/7/2021). Monitoring juga dilakukan terhadap ketersediaan tabung oksigen.

Kepala Kejaksaan Tinggi Lampung Heffinur mengatakan, pihaknya mengingatkan kepada seluruh pelaku usaha dan masyarakat, agar tidak memanfaatkan kondisi pandemi Covid-19 demi keuntungan pribadi. Pelaku usaha diminta agar tidak menimbun dan menaikkan harga obat-obatan, vitamin, dan oksigen diatas harga eceran tertinggi (HET).

"Jika nantiya ditemukan para pelaku usaha yang melakukan kejahatan, saya instrusikan kepada seluruh Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada wilayah Kejaksaan Tinggi Lampung untuk menuntut hukuman maksimal. Ini demi mendukung penuh kebijakan pemerintah, dalam penanggulangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional," kata Heffinur, Jumat (30/7/2021).

Disisi lain, hasil monitoring sementara untuk ketersediaan obat seperyi parasetamol, Dexametaxon, vitamin D, C, E, dan Zink ketersediaan stoknya masih aman. Namun beberapa obat yang dibutuhkan, wajib dilengkapi dengan resep obat dokter seperti Favipirafir 200 Mg.

"Sedangkan untuk obat dengan resep dokter lainya seperti Oseltamivir dan Azitromycin, saat ini dari pantauan tim didapati tidak tersedia. Untuk ketersediaan oksigen juga saat ini tidak tersedia pada seluruh toko, karena belum medapatkan pasokan dari distributor," ujar Heffinur. (***)

Editor : Febri Arianto