"Pelatihan Metaverse ini disambut antusias oleh seluruh siswa, karena bukan hanya pemaparan materi. Namun, siswa mencoba langsung perangkat dan software Metaverse yang dibuat oleh mahasiswa UTI," ucap Dr. Mahathir.
Selain itu, siswa juga diharapkan bisa merasakan sesuatu saat berada di dunia maya. Dr. Mahathir menambahkan tentunya memerlukan perangkat yang dapat mengirimkan sinyal tersebut, sehingga saat di dunia metaverse menyentuh mobil dapat seakan-akan seperti di dunia nyata.
Lanjut, Dr. Mahathir menerangkan membutuhkan alat yang sesuai untuk mendukung operasi virtual, komponen perangkat lunak juga diperlukan.
"Jadi, Perangkat lunak ini berguna untuk membuat skrip dan memahami gerakan, suara, dan bahasa anda. Dengan cara ini anda dapat dengan mudah berkomunikasi dengan orang yang berbeda yang juga terlibat dalam dunia maya ini," terangnya.
Meskipun bersifat virtual, Metaverse didesain menyerupai dunia nyata pada umumnya, seperti suasana ruang kelas, apartemen, dan lain-lain.
Pelatihan ini dihadiri oleh 350 mahasiswa UTI, dan telah memberikan informasi dasar tentang prinsip dasar dan pilar teknis Metaverse.
Selain itu, peserta mendapatkan pengalaman langsung dalam menggunakan, mengelola, dan mendesain metaverse sesuai kebutuhan serta, mempelajari cara menggunakan Unity 3D, cara merancang dan membuat Augmented Reality (AR). (***)
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
413
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia