Untuk itu, Kemkominfo berupaya untuk mempersiapkan talent dari mahasiswa dan akademisi di Indonesia dan memilih mitra industri yaitu WIR Group untuk mengembangkan Metaverse di Indonesia. Metaverse ini diperkirakan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dikembangkan dan akan diimplementasikan secara bertahap hingga tahun 2024, kata Dr. Said.
Sementara itu, Wakil Rektor UTI Dr. Mahathir Muhammad, SE., MM. mengatakan bahwa UTI sudah memberikan pelatihan Metaverse ke lebih dari 65 sekolah.
"Pelatihan Metaverse ini disambut antusias oleh seluruh siswa, karena bukan hanya pemaparan materi. Namun, siswa mencoba langsung perangkat dan software Metaverse yang dibuat oleh mahasiswa UTI," ucap Dr. Mahathir.
Selain itu, siswa juga diharapkan bisa merasakan sesuatu saat berada di dunia maya. Dr. Mahathir menambahkan tentunya memerlukan perangkat yang dapat mengirimkan sinyal tersebut, sehingga saat di dunia metaverse menyentuh mobil dapat seakan-akan seperti di dunia nyata.
Lanjut, Dr. Mahathir menerangkan membutuhkan alat yang sesuai untuk mendukung operasi virtual, komponen perangkat lunak juga diperlukan.
"Jadi, Perangkat lunak ini berguna untuk membuat skrip dan memahami gerakan, suara, dan bahasa anda. Dengan cara ini anda dapat dengan mudah berkomunikasi dengan orang yang berbeda yang juga terlibat dalam dunia maya ini," terangnya.
Berikan Komentar
Bang Amiruddin Sormin namaya. Dari situlah, awal perkenalan kami,...
10770
Polinela
580
Kominfo LamSel
586
Kominfo LamSel
577
589
17-Oct-2025
580
17-Oct-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia