BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Ribuan warga berunjuk rasa di Tugu Adipura (Bundaran Gajah), menuntut pembatalan pasangan calon (paslon) Gubernur/Wakil Gubernur nomor urut 3 Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim (Nunik), Senin (9/7/2018). Massa bahkan sempat ricuh dengan polisi saat berorasi dan mengepung Kantor Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu) di Jalan Jenderal Sudirman.

Aksi ini sempat diwarnai insiden emosi adu mulut antara massa dan polisi. Kemudian aksi saling dorong dan lempar gelas air mineral ke arah barikade polisi. Batalkan Arinal-Nunik, musuh kita SGC (PT Sugar Group Companies, red), musuh kita Arinal-Nunik, kata Korlap aksi massa Rachmat Husein.

Menurut catatan Lampungpro.com, aksi massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Lampung dan Koalisi Rakyat Lampung untuk Pemilu Bersih (KRLUPB), ini merupakan yang terbesar dalam sepuluh tahun terakhir. Sepanjang longmarch, warga meneriakkan tuntutan kepada Gakumdu untuk membatalkan Arinal-Nunik dan menggelar Pilgub ulang di Lampung.

BACA JUGA: Ribuan Massa Tolak Arinal-Nunik Sempat Bentrok dengan Aparat

Pada unjuk rasa ini, tampil Anggota Komisi II DPR RI, Anggota DPR Endro Suswantoro Yahman dari Fraksi PDIP. Dalam orasinya, Anggota Dewan asal Lampung ini mengatakan, kepolisian harus menangkap setan demokrasi dan penjajah demokrasi pada Pilgub Lampung.

BACA JUGA: KPU Lampung Tetapkan Suara, Aktivis: Demo Tolak Arinal-Nunik Lanjut

Kita bersatu mengawal tegaknya demokrasi. Pada 27 Juni 2018 terjadi bagi-bagi amlop besar-besaran, seperti bagi permen. Tapi institusi Bawaslu diam saja. Setan-setan gundul masuk ke rumah, rakyat dikasih Rp50 ribu. Itu namanya menghina martabat dan menghina Lampung, kata Endro. (PRO1)