BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Pemerintah Provinsi Lampung bertekad mempertahankan tradisi meraih medali emas di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) Sekolah Dasar. Lampung bahkan menargetkan bisa meraih dua medali emas di OSN SD yang bakal digelar di Padang, Sumatera Barat, 1-7 Juli 2018.

Target itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung Sulpakar, melalui Sekretaris Dinas Aswarodi pada pembukaan OSN di Hotel Nusantara Syariah, Bandar Lampung, Selasa (3/4/2018) malam. OSN ini diikuti 135 peserta dari seluruh Lampung, terdiri dari masing-masing tiga peserta OSN Matematika dan dua peserta OSN IPA beserta pendamping.

"Kita bersyukur Gubernur Lampung bersedia menganggarkan kegiatan OSN ini di APBD Provinsi Lampung 2018. Padahal kewenangan provinsi di bidang pendidikan hanya SMA dan SMK. Namun demi Lampung, Gubernur tetap menganggarkan. Padahal, banyak provinsi tidak menganggarkan OSN SD dan diserahkan ke masing-masing kabupaten dan kota," kata Aswarodi di hadapan ribuan peserta yang ikut pembukaan.

OSN berlangsung dua hari 3-4 April 2018. Targetnya mencari utusan Lampung untuk berlaga di ajang OSN baik nasional maupun internasional yang tahun ini digelar di Luxemburg. Pada OSN 2017, Lampung meraih satu medali emas atas nama Nabila Aurelia Fatimah pelajar SDIT Azzahra Bandar Lampung, dari mata pelajaran Matematika . "Mudah-mudahan tahun ini dari mata pelajatan IPA juga dapat meraih medali emas," kata Aswarodi.

Para peserta yang berlaga di tingkat provinsi ini disaring dari OSN tingkat kabupaten dan kota pada 24 Maret 2018. Peserta adalah siswa SD dan madrasah ibtidaiyah kelas IV dan IV terbaik I, II, dan III yang mewakili masing-masing kabupaten dan kota se-Lampung. Peserta terdiri dari 45 mata pelajaran IPA dan 45 mata pelajaran Matematika.

Gelaran OSN, menurut Sulpakar, merujuk pada Pasal 1 UU Sistem Pendidikan Nasional. Soal OSN tidak hanya memuat materi intelektual, namun terdapat materi soal yang mendorong kecerdasan hati. "Materi yang mendorong kecerdasan hati bisa ditemui pada pelajaran Biologi. Dengan memahami fungsi anatomi manusia yang luar biasa, siswa akan sadar bahwa ada kekuasaan yang tak bisa dilampaui, yaitu kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa," kata Sulpakar. (PRO1)