Diskusi Catatan Tahun 2022 LBH Bandar Lampung | Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Selama tahun 2022, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandar Lampung menerima 50 kasus pengaduan hukum dari masyarakat. Kemudian ada 13 kasus pengaduan terdahulu sudah teregistrasi masih berjalan proses advokasi di 2022.

Direktur LBH Bandar Lampung, Sumaindra Jarwadi mengatakan, jumlah tersebut terdiri dari 35 pengaduan yang didamping dan 28 pengaduan hanya berkonsultasi ke LBH Bandar Lampung. Dari 50 pengaduan itu, ada 7.124 orang penerima manfaat dari pengaduan tersebut.

"Jumlah pengaduan itu tersebar di 10 kabupaten/kota di Lampung dan tiga daerah dari luar Lampung. Dari 50 pengaduan itu, Bandar Lampung terbanyak berjumlah 30 pengaduan," kata Sumaindra Jarwadi saat rilis catatan tahun 2022 di Kafe Woodstairs Bandar Lampung, Senin (9/1/2023).

Dari 50 pengaduan itu, ada sejumlah kasus yang ditangani seperti ketenaga kerjaan, rumah tangga, pidana umum, hukum keluarga, dan lainnya. Bandar Lampung tertinggi tingkat pengaduan, karena kedudukan LBH ada di Bandar Lampung dan lainnya.

"Ada 14 latar belakang profesi pencari keadilan, yang mengakses layanan pengaduan ke LBH Bandar Lampung. Rata-rata berprofesi wiraswasta dan mayoritas pencari keadilan berada pada rentan Rp2-3 juta," ujar Sumaindra Jarwadi.

Dari jumlah tersebut, kasus dan pengaduan paling menonjol terkait kasus penahanan seorang sopir tanpa sebab oleh Polsek Tanjungkarang Barat, tanpa adanya laporan kepolisian hingga berakhir dicopotnya Kapolsek Kompol David Jacksen F. Sianipar. Kemudian kasus mafia tanah di Malang Sari Lampung Selatan, melibatkan oknum jaksa hingga kini prosesnya masih berlangsung. (***)

Editor : Febri Arianto