Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Lebaran di Kotabumi Lampung Utara, Kisah Cinta dan Tugu Payan Mas, Pagar Bumi 9 Marga Pepadun
Lampungpro.co, 01-Apr-2025

Amiruddin Sormin 885

Share

Foto udara Tugu Payan Mas Kotabumi Lampung Utara. DOK.WARGA

KOTABUMI (Lampungpro.co): Pagi pertama 1 Syawal 1446 Hijriah ini terasa berbeda. Matahari seolah lebih hangat, langit lebih biru, dan angin berembus sejuk. Di kursi depan mobil, aku duduk di sebelah Yulia, perempuan yang 30 tahun lalu kupersunting.

Kini, kembali kami mudik bersama ke kampung halamannya,untuk bersilaturahmi lebaran dan berziarah di Kotabumi, Lampung Utara. Perjalanan ke Kotabumi, terasa seperti menyusuri kisah masa lalu ketika awal-awal perkenalan, tentang merajut cinta yang menyatukan kami, tapi dua keluarga besar.

Memasuki gerbang Kotabumi, kami disambut oleh kemegahan Tugu Payan Mas, sebuah monumen yang berdiri tegak di tengah simpang utama kota. Payan dalam bahasa Lampung berarti tombak, senjata tradisional masyarakat Suku Abung yang mendiami wilayah ini.

Dengan demikian nama tugu Payan Mas berarti tugu Tombak Emas. Tugu ini terletak di tengah perempatan Jalan Jenderal Soedirman dan dibangun pada masa pemerintahan Bupati Zainal Abidin.

Tugu itu memancarkan aura keberanian, kehormatan, dan keteguhan. Di puncaknya, sembilan tombak emas menjulang, mewakili sembilan marga besar Pepadun di Lampung Utara ykani: Buay Nyunyai, Buay Unyi, Buay Subing, Buay Nuban, Buay Anek Tuho, Buay Kunang, Buay Beliuk, Buay Selagai, dan Buay Nyerupo.

Desain Tugu Payan Mas menampilkan sembilan payan (perisai) yang melambangkan sembilan Marga Pepadun di Lampung Utara (Abung Siwo Migo), Di sekitar tugu, terdapat tulisan besar 'Kotabumi Bettah', yang merupakan akronim dari 'Kotabumi Bersih, Elok, Tentram, Taqwa, Aman, Hidup'.

Saya sengaja meminta sang pujaan hati untuk berhenti sejenak untuk mengambil photo tugu payan yang indah ini. Saya bercerita kepada sang pujaan hati, cerita papah dulunya nama kota ini bukanlah Kotabumi, tetapi Kuto Bumei.

Kuto Bumei adalah bahasa Lampung yang berarti Pagar Bumi (Kuto - Pagar). Tidak jelas memang, tapi saya pikir ini mungkin saja, karena Kuto Bumei lebih memiliki makna yang mendalam. "Tugu Payan itu seperti cinta kita ya.” ujarku sekenanya kepada sang pujaan hati yang sedang menyetir.

1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

15470


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved