Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Limbah Solar Cemari Laut Teluk Pandan Pesawaran, Ribuan Ikan Keramba Mati, Kerugian Puluhan Juta
Lampungpro.co, 09-Oct-2023

Amiruddin Sormin 4291

Share

Potongan video saat ikan mati akibat limbah solar di Teluk Pandan Pesawaranm LAMPUNGPRO.CO

TELUK PANDAN (Lampungpro.co): Pencemaran diduga berasal dari tumpahan limbah solar mencemari laut di seputaran Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran. Akibatnya, ribuan ekor ikan berbagai jenis yang dipelihara nelayan di keramba jaring apung (KJA) mati dan kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Matinya ribuan ikam berumur 1-4 bulan itu terjadi di Dusun 1, Desa Sidodadi, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran. "Limbah ini sudah lama mencemari sungai Sidodadi lalu masuk ke karamba. Limbah ini tak jelas mengambang di laut," kata Bahasudin, nelayan dan pemilik KJA kepada Lampungpro.co, Senin (9/10/2023).

Ikan mati miliknya lebih dari seribu ekor. "Tiap hari ada yang mati hingga 50 ekor. Kami menduga ini dari limbah minyak yang mencemari laut. Namun apakah ini pasti berhubungan dengan limbah minyak atau tidak sekarang nelayan bingung dan tak tahu harus mengadu ke siapa," kata Bahasudin.

Di sisi lain, Marso, nelayan setempat juga mengaku terdampak tiga keramba. "Total lebih dari 700 ekor ikan mati, umur 1, 2, hingga 4 bulan jenis ikan kakap. Kerugian, ditaksir Rp20 juta lebih. Saya kena satu keramba berisi empat unit," kata Marso.

Para nelayan juga membagikan empat video berdurasi masing-masing ekitar 1 menit berisi rekaman ikan yang mati mengambang. Vidoo tersebut direkam pada Jumat (6/10/2023). Namun Marso mengaku, belum tahu sumber minyak solar darimana. Selama ini pihaknya hanya bisa konsultasi ke mantan penyuluh perikanan bernama Gugum Gumilar.�

Dalam budidaya kakap di KJA ini, Marso bersama keluarganya yakni Marsono yang juga merugi akibat pencemaran itu. Sungai yang mengalirkan limbah solar ini membelah Desa Sidodadi dan Desa Gebang. Di muara sungai terdapat sekitar 14 KJA yang dikelola nelayan setempat.

Para nelayan berharap agar pihak terkait dapat menyelidiki sumber pencemaran. "Harapannya, kalau ada yang sengaja menolah minyak jangan buang di sungai karena merugikan nelayan," kata Marso. (***)

Editor: Amiruddin Sormin

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

3869


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved