BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Ketua DPRD Provinsi Lampung Dedi Afrizal mengatakan lulusan perawat setiap tahun mencapai 23 ribu orang. Hal itu dia sampaikan dalam diskusi publik memperingati Hari Perawat se-Dunia dengan tema Nurse: a Voice to Lead-Achieving the Sustainable Development Goals di Balai Keratun, Jumat (12/5/2017).

Dalam acara yang digelar Persatuan Perawat Nasional Indonesia(PPNI) Lampung itu, Dedi menyampaikan semakin banyak perawat semakin baik. Akan tetapi jika tidak diimbangi dengan banyaknya lapangan pekerjaan bisa menjadi buruk. "Banyak perawat ya semakin sehat, tapi kalau perawat nganggur, ya buruk juga," ujar Dedi.

Untuk di Lampung, kata Dedi. ada 9 perguruan tinggi dengan jurusan perawat. Setiap tahun selalu meluluskan ribuan perawat. Tentunya hal ini menjadi permasalahan tersendiri. "Terjadi penumpukan perawat."

Saat ini ada program Tenaga Kerja Sukarela (TKS). Hal itu, kata Dedi, merupakan program pengabdian. Menurut dia, TKS dibayar ala kadarnya. "Kadang hanya dibayar senior di tempat kerja," ujar dia.

Ia mengimbau kepada pemerintah provinsi agar memperhatikan nasib perawat yang ada di Lampung. Menurut dia, perawat sudah memberi andil yang banyak dalam dunia kesehatan. "Mengimbau kepala daerah agar memberikan arahan kepada kepala desa untuk membuat program kesehatan. Dari hal tersebut bisa membantu menyerap tenaga perawat."

Ia juga berpesan kepada perawat yang ada di Lampung agar memberikan pelayanan yang baik. Menurut dia, perawat harus bisa menanamkan pada dirinya bahwa tugas utama adalah pelayanan masyarakat. "Kerja sosial, tunjukkan komitmen yang baik," ujar Dedi. (EZAL/PRO2)����������������������

�

�