Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Macan Tutul Kalimantan Tertangkap Kamera Menembus Hutan Malaysia
Lampungpro.co, 13-Nov-2017

Lukman Hakim 4348

Share

KUALALUMPUR (Lampungpro.com): Macan tutul Kalimantan dan dua anaknya saat menembus hutan lindung Malaysia tertangkap kamera pekan lalu, dan menjadi penampakan langka hewan yang sulit ditangkap pada siang hari di alam bebas. "Hampir tidak pernah terdengar orang melihatnya pada siang hari, apalagi bersama anak-anaknya," kata Michael Gordon, yang memfilmkan hewan itu menyeberang jalan dan berjalan ke semak di Deramakot di Negara Bagian Sabah, Malaysia, di Pulau Kalimantan.

Lokasi itu merupakan tempat bidikan kamera pertama kali melihat keluarga kucing besar itu pada 2010. Jenis kucing besar tersebut, dilansir Antara, hanya ditemukan di Pulau Kalimantan dan Sumatera, serta ahli ilmu hewan disebut Neofelis diardi, dengan hanya 700 spesies diperkirakan hidup di lingkungan alam bebas, serta terus menyusut akibat perburuan dan penggundulan hutan. "Macan tutul Sunda sangat sulit ditemukan di sebagian besar wilayahnya, tapi tiga tahun belakangan, saya di Deramakot sudah beberapa kali melihatnya," kata juru foto itu kepada Reuters.

Macan tutul Sunda adalah nama lain macan tutul Kalimantan. Lingkungan hidup hewan itu menyusut sepersepuluh bagian setiap tahun dalam dua dasawarsa belakangan ini dalam catatan Dana Suaka Margasatwa untuk Alam (WWF) akibat perburuan dan penggundulan hutan bertujuan dagang. Mereka makan monyet, rusa kecil, burung dan kadal, serta menjadi pemangsa utama di Kalimantan, pulau bersama dari Malaysia, Indonesia dan Brunei Darussalam.

Pada 2007 penelitian genetik menunjukkan jenis itu berbeda dari kerabat terdekatnya, macan kumbang, atau "Neofelis nebulosa", yang pertama digambarkan secara ilmiah oleh peneliti alam Inggris Edward Griffith pada 1821, catat WWF.

Sebaran macan tutul meluas dari Nepal di anak benua India ke China selatan dan seluruh Asia Tenggara. Macan tutul di Kalimantan memiliki tanda awan kecil, garis ganda di punggungnya dan bulunya lebih gelap daripada jenis daratan, demikian WWF. (**/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1524


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved