BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com) :
Puluhan mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) usai melakukan audiensi dan belajar pendidikan politik di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung menyampaikan aspirasi untuk mendukung Provinsi Lampung menjadi pusat pemerintahan Ibukota Negara Indonesia.

Selain itu, mereka menyampaikan empat aspirasi lainnya dihadapan Ketua DPRD Provinsi Lampung beserta beberapa anggota DPRD Lampung yang hadir. Penyampaian aspirasi sendiri dipimpin oleh Presiden BEM Teknokrat Muhammad Yusuf Ridho.

"Kami menyampaikan pernyataan sebagai wujud aspirasi kepada Presiden RI, Gubernur Lampung dan pihak-pihak terkait terutama memberikan dukungan Lampung untuk menjadi Ibukota RI. Kami juga memohon kepada Gubernur Lampung untuk melanjutkan pembangunan Kotabaru sebagai pusat pemerintahan Ibukota Provinsi Lampung," kata Ridho, Rabu (24/7/2019).

Selain itu mereka juga memohon kepada Gubernur Lampung untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan khususnya pendidikan tinggi yang ada di Provinsi Lampung. "Kami juga memohon kepada pihak terkait agar pendidikan agama harus dimasukkan dalam kurikulum pendidikan sekolah dan memberikan perhatian pada mahasiswa berprestasi yang telah mengharumkan Lampung," lanjut Ridho.

Menanggapi aspirasi tersebut, Ketua DPRD Provinsi Lampung Dedi Afrizal beserta anggota DPRD yang hadir di ruang rapat komisi memberikan apresiasi kepada para mahasiwa Teknokrat yang telah memberikan aspirasi untuk kemajuan Provinsi Lampung.

"Kami apresiasi mahasiswa dan aspirasi ini akan kami sampaikan nantinya baik ke presiden maupun gubernur. Kami juga mendukung Lampung untuk menjadi pusat Ibukota RI," kata Dedi Afrizal.

Ia berharap kepada mahasiswa untuk tidak hanya berdemo saja akan tetapi mahasiswa mampu mengerti suatu kebijakan dan tugas pokok fungsi dari DPRD Lampung.

"Kami harap mahasiswa dapat mendorong ide pembangunan lainnya misal membuat ide untuk menaikkan kunjungan wisatawan ke Lampung. Jadi tidak hanya berdemo saja tapi juga menyumbangkan ide. Kalau bisa tiap uang anggaran yang kita keluarkan harus bermanfaat," ujar Dedi.

Dedi Afrizal juga berharap usai kunjungan dan diskusi ini untuk memberikan citra yang berbeda terhadap mahasiswa yang selalu dikaitkan dengan demo dan berpolitik praktis. "Melalui pendidikan politik ini, mahasiswa mendapatkan citra yang baik dimana mampu menyampaikan aspirasi dengan cara yang terhormat dan sesuai prosedur," jelas dia. (FEBRI/PRO2)