Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Berhasil Menciptakan Pesawat Remote Control Jumbo
Lampungpro.co, 06-Jul-2022

Sandy 952

Share

Dokumentasi UTI | Lampungpro.co/Ist

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Teknokrat Indonesia Firman Fahrudin berhasil menciptakan pesawat RC (Remote Control) dengan ukuran jumbo. Pesawat dengan ukuran 350x300 centimeter, menggunkan bahan sterofoam dan tambahan multiplek. Untuk daya suplay menggunakan baterai dengan daya dorong motor brushless di kedua sayapnya.


Pesawat remote control merupakan pesawat yang memiliki skala 1:100 dari pada pesawat aslinya, pesawat model atau sering juga disebut dengan istilah Aeromodeling. Aeromodeling sendiri adalah pesawat yang umumya dikendalikan dengan remote control gelombang radio oleh pilot darat.

Pesawat jenis ini sering dimanfaatkan oleh pelajar maupun perusahaan untuk tujuan tertentu. Pesawat RC juga banyak dimanfaatkan karena biayanya untuk pembuatanya sendiri yang relatif rendah serta tidak memberikan resiko kepada pilot ketika terjadi kesalahan desain atau pengembangan.

Pesawat aeromodelling ini secara umum dapat dibagi menjadi beberapa kategori yaitu glider, park flyer, trainner, aerobatik serta jet. Setiap kategori memiliki karakteristik terbang yang berbeda-beda, misalkan glider di desain untuk terbang stabil, serta mampu gliding (meluncur) ketika mesin dimatikan, namun relatif lambat, sedangkan aerobatik dapat bermanuver dengan sangat lincah, serta kecepatan tinggi namun tidak stabil dan tidak dapat gliding ketika mesin dimatikan. 

Saat ini, pesawat aeromodelling banyak digunakan untuk pemotretan udara, monitoring pemetaan bahkan digunakan di bidang militer yang saat ini sedang menjadi isu hangat diberbagai negara. Penggunaannya yang luas tentunya diiringi dengan kemajuan dan perkembangan sistem kendali otomatis pada pesawat, sehingga pilot hanya perlu menginput data posisi dimana pesawat harus terbang dan pesawat akan terbang mengikuti jalur tanpa harus dikendalikan secara langsung. 

Oleh pilot, teknologi ini dikenal sebagai drone (Pesawat tanpa awak). Perlu diketahui bahwa drone tidak hanya terbatas pada kendaraan pesawat terbang saja misalnya helikopter, kapal laut, kapal selam, mobil dan lain-lain. Peminat aeromodelling yang ingin memulai kegiatan ini dapat mengunjungi atau menghubungi asosiasi aeromodelling setempat atau terdekat untuk mendapatkan informasi dan bimbingan teknis. 

Selain itu, juga dapat diperoleh melalui media massa baik cetak maupun elektronik tentang kedirgantaraan pada umumnya dan aeromodelling pada khususnya. Di Indonesia sendiri memiliki komunitas salah satunya yang bernama Komunitas Aeromodeling Indonesia (KAI) yang memiliki tujuan untuk mewadahi temen temen penghobby Aeromodeling Indonesia yang berdiri sejak tahun 2015.

Komunitas itu sendiri sering berbagi ilmu seputar aeromodeling. Pesawat Aeromodelling sendiri memiliki 2 tipe yaitu lane of site (LOST sejauh mata memandang) dan FPV (first-person view), untuk jarak penerbangan pesawat Aeromodeling tipe lane of site yaitu 500-1000m dan untuk tipe FPV bisa sampe berkilo-kilo meter sesuai yang butuhkan dengan tambahan elektronik yang lebih bagus, dan untuk ketinggian sendiri yaitu maksimal 120 meter. Untuk harga sendiri yang paling umum penghobby aeromodeling 2 juta untuk tipe yang standar dengan lebar 100-150 centimeter. (***)

Editor : Sandy, Sumber : Humas UTI

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Langka dan Mahal, Distribusi Ngawur Ala Elpiji...

Kalau pupuk dan BBM distribusinya bisa tertutup, harusnya Elpiji...

277


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved