BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com) : Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bandar Lampung bergerak cepat terkait penyebaran tabloid 'Indonesia Barokah', dengan mengamankan sejumlah bungkusan tabloid di Kantor Pos Pahoman sebelum tersebar ke masyarakat. "Kita melakukan pengecekan ke Kantor Pos untuk memastikan ada atau tidaknya peredaran tabloid tersebut, ternyata ada," kata Ketua Bawaslu Bandar Lampung Candrawansah.
Ia menjelaskan, pengecekan ke kantor pos atas instruksi dari Bawaslu Pusat yang memerintahkan keseluruh Bawaslu kabupaten/kota dan provinsi untuk menghentikan penyebaran tabloid itu. "Kita belum bisa memeriksanya lebih lanjut, karena harus sesuai standar operasional prosedur di Kantor Pos, untuk membukanya," jelasnya.
Candra mengungkapkan, di Kota Bandar Lampung tabloid tersebut belum tersebar sama sekali ke masyarakat, karena hingga kini belum ada laporan terkait tabloid Indonesia Barokah di lapangan. Menurutnya, bungkusan-bungkusan tersebut tidak akan disita oleh pihaknya. Namun meminta pihak Kantor Pos untuk tidak menyebarkanya ke alamat-alamat yang tertuju. "Penyebaran baru sampai di Kantor Pos Kemiling, dan sudah ditarik kembali ke Kantor Pos Pusat Bandar Lampung," ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Lampungpro.com, tabloid Indonesia Barokah juga ditemukan oleh Bawaslu Lampung Timur dan Lampung Utara di kantor pos setempat. Tabloid tersebut ditemukan masih dalam keadaan terbungkus dan ditujukan ke Masjid-masjid di wilayah setempat. (**/PRO4)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1296
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia