JAKARTA (Lampungpro.com) : Hary Tanoesoesdibjo kembali terpilih secara aklamasi memimpin Federasi Futsal Indonesia (FFI) periode 2019-2022 dalam Kongres FFI 2018 yang berlangsung di MNC Tower Jakarta, Kamis (29/11/2018). Dalam sidang yang dipimpin Armando dari Jogjakarta, berlangsung lancar meskipun banyak mendapatkan interupsi tentang Tata Tertib. Namun semua dapat berjalan dengan baik.
Peserta Kongres ada 58 pemilik suara yang terdiri dari 34 utusan Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) dan 24 Klub Liga Pro, diantaranya 16 klub pria dan 8 klub wanita. Dari persidangan ini diketahui tidak ada calon lain yang mendaftar menjadi kandidat ketua umum FFI selain Hary Tanoesoesdibjo dan akhirnya disepakati secara aklamasi memilih kembali boss MNC Grup itu menjadi Ketum FFI 2019-2022.
HT sapaan akrab Hary Tanoesoesdibjo maju kembali menjadi ketua umum FFI dengan dukungan 30 AFP se Indonesia, dari 34 yang ada. Sebelumnya, ada desas desus akan ada kandidat lain yang maju dalam kongres ini, namun ditunggu hingga hari H tidak ada satupun nama muncul untuk mengikuti kontestasi Ketum FFI.
Oleh karenanya dalam panitia Kongres melalui Ketua Sidang, Armando menyatakan yang dinyatakan sah untuk maju sebagai kandidat ketua hanya satu orang. Dan ketika ditawarkan untuk proses pemilihan selanjut, maka diputuskan untuk secara aklamasi memilih kembali HT sebagai Ketum FFI periode mendatang.
HT dalam sambutan di depan peserta Kongres mengatakan bahwa kepengurusan periode sebelumnya diakui sudah cukup membuat Futsal Indonesia lebih banyak dikenal dan dimainkan di negeri ini, karena banyaknya peran media mendukung kegiatan futsal. Saya kira perkembangan Futsal di Indonesia sudah jauh lebih baik. Futsal sudah banyak dimainkan, sudah banyak kompetisi dari usia dini sampai profesional. Ini artinya ada hal positif yang sudah kami lakukan. Futsal kini sudah banyak diliput media dan terus harus didorong untuk diliput media, kata dia.
Kedepan, kata Hary Tanoesoesdibjo, futsal harus menjadi industry yang menguntungkan dan bisa memberikan penghidupan kepada para pemain dan pelatih di klub-klub khususnya Liga Pro. Futsal harus profitable, memberikan keuntungan. Maka dari itu saya mengajak semua penggiat futsal untuk memikirkan hal ini kedepan. Agar para pemain dan pelatih bisa menjadikan cabang olahraga ini sebagai sumber kehidupan. Harus jadi Industri yang berkembang, tuturnya.
Di masa kepemimpinannya ke depan, HT menegaskan akan membangun system berbasis online untuk menunjang perkembangan futsal ketengah masyarakat. HT menyebut akan segera membuat website dan Media Sosial lainnya yang berisi berbagai data dan fakta-fakta prestasi Futsal di Indonesia dan dunia.
Ini penting agar bisa diakses anak-anak muda dan merangsang agar mereka juga turut dalam pengembangan futsal pada dunianya. Dunia maya sudah menjadi wajib untuk dimaksimalisir penggunaannya. Maka, memainkan Medsos ada sebuah keniscayaan, kata dia.(**/PRO4)