Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Mencari Model Pelayanan Publik Asimetris untuk Papua dan Papua Barat
Lampungpro.co, 04-Apr-2018

921

Share

Mencari Model Pelayanan Publik Asimetris untuk Papua dan Papua Barat, KemenPANRB akan mengembangkan model pelayanan publik asimetris di Papua dan Papua Barat

JAKARTA (Lampungpro.com): Menindaklanjuti Instriksi Presiden Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2017 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) akan mengembangkan model pelayanan publik asimetris di Papua dan Papua Barat.� Di daerah itu tidak bisa menggunakan pendekatannya prosedural tapi lebih kepada value bersama yang sangat membutuhkan peran masyarakat.

Berdasarkan Inpres tersebut, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ditugaskan memastikan peningkatan kapasitas kelembagaan provinsi, kabupaten kota, dan distrik untuk memberikan pelayanan dasar publik, "Menindaklanjuti arahan Presiden tersebut, maka kami bermaksud untuk mengembangkan suatu model pelayanan publik asimetris di Papua dan Papua Barat," ujar Deputi Pelayanan Publik Diah Natalisa.

Papua Barat merupakan daerah yang memiliki kekhasan karakter masyarakat baik dari segi pranata sosial, budaya, dan adat istiadat. Dengan sistem otonomi khusus yang berlaku di wilayah itu, pemerintah pusat perlu bersinergi dengan pemerintah daerah setempat agar dapat membangun penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.

Diah juga mengatakan, sistem pelayanan harus mampu menjamin kesamaan akses semua warga negara terhadap pelayanan publik, di mana pun mereka tinggal. Selain itu, sistem pelayanan publik harus membuat daerah mampu merespon keanekaragaman dan diversivitas kebutuhan barang dan jasa sebagai akibat adanya keragaman daerah. "Karakter masyarakat pengguna layanan dan kepentingan pihak-pihak terkait yang sangat beragam harus dipahami dengan baik oleh penyedia layanan publik," ungkapnya.

Diah berharap melalui Forum Group Discusion (FGD) dapat menciptakan konsep pelayanan publik yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang ada di daerah Papua dan Papua Barat. "Kami menyadari bahwa untuk melaksanakan tugas tersebut kami membutuhkan bantuan baik masukan, ide, pemikiran dan juga pengalaman dari berbagai pihak dalam menciptakan konsep pelayanan publik yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat Papua," tambahnya.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

3761


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved